Jelang Hari Sumpah Pemuda, BNPT Ajak Masyarakat Cegah Terorisme
Selasa, 27 Oktober 2020 - 14:33 WIB
SURABAYA - Jelang peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 tahun, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kebersamaan dan peka terhadap ancaman terorisme.
Ajakan tersebut ditandai dengan penandatanganan ikrar bersama dan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional Dalam Rangka Penanggulangan Terorisme, di Batu Malang, Selasa (27/10/2020).
Deklarasi ini dihadiri Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar, serta perwakilan sejumlah tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, civil socity, tokoh agama, tokoh perempuan, pelajar dan para pemuda-pemudi.
(Baca juga: Jalan Kolaboratif Bebaskan Jatim dari Zona Merah )
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Boy Rafli Amar, mengatakan melalui deklarasi yang dihelat jelang Sumpah Pemuda ini untuk mengingatkan kembali pada masyarakat tentang pentingnya kesadaran kolektif bangsa Indonesia bahwa ancaman terorisme, penyebarluasan paham radikalisme yang mengarah pada intoleran masih terjadi.
"Oleh karena itu momentum deklarasi ini murni difokuskan untuk mengingatkan kepada segenap elemen bangsa. Karena ancaman terorisme itu bisa hadir menimpa siapa saja dan tentunya dapat juga berpotensi melibatkan generasi muda Indonesia," katanya.
Menurutnya, paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila sangat berpotensi berkembang, seiring kian masifnya perkembangan teknologi komunikasi seperti media sosial. Saat ini, kata dia, potensi terorisme bisa tumbuh berkembang di seluruh desa, kampung, kota, kabupaten dan provinsi.
(Baca juga: Cuti Bersama, Polda Jatim Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas hingga Bencana Alam )
"Tentunya hal itu bisa berpotensi hadirnya ancaman terorisme termasuk potensi penyebaran paham radikalisme intoleran," tuturnya.
BNPT berharap, kedepan anak-anak muda, pemuda-pemuda Indonesia tidak melakukan hal yang sia-sia. "Berbuatlah yang terbaik buat bangsa. Ada program bela negara yang merupakan amanah konstitusi negara. Lebih bagus kita laksanakan program yang sesuai kemampuan untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala BNPT juga menyerahkan santuan kepada para penyintas atau korban bom Surabaya.
Ajakan tersebut ditandai dengan penandatanganan ikrar bersama dan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional Dalam Rangka Penanggulangan Terorisme, di Batu Malang, Selasa (27/10/2020).
Deklarasi ini dihadiri Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar, serta perwakilan sejumlah tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, civil socity, tokoh agama, tokoh perempuan, pelajar dan para pemuda-pemudi.
(Baca juga: Jalan Kolaboratif Bebaskan Jatim dari Zona Merah )
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Boy Rafli Amar, mengatakan melalui deklarasi yang dihelat jelang Sumpah Pemuda ini untuk mengingatkan kembali pada masyarakat tentang pentingnya kesadaran kolektif bangsa Indonesia bahwa ancaman terorisme, penyebarluasan paham radikalisme yang mengarah pada intoleran masih terjadi.
"Oleh karena itu momentum deklarasi ini murni difokuskan untuk mengingatkan kepada segenap elemen bangsa. Karena ancaman terorisme itu bisa hadir menimpa siapa saja dan tentunya dapat juga berpotensi melibatkan generasi muda Indonesia," katanya.
Menurutnya, paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila sangat berpotensi berkembang, seiring kian masifnya perkembangan teknologi komunikasi seperti media sosial. Saat ini, kata dia, potensi terorisme bisa tumbuh berkembang di seluruh desa, kampung, kota, kabupaten dan provinsi.
(Baca juga: Cuti Bersama, Polda Jatim Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas hingga Bencana Alam )
"Tentunya hal itu bisa berpotensi hadirnya ancaman terorisme termasuk potensi penyebaran paham radikalisme intoleran," tuturnya.
BNPT berharap, kedepan anak-anak muda, pemuda-pemuda Indonesia tidak melakukan hal yang sia-sia. "Berbuatlah yang terbaik buat bangsa. Ada program bela negara yang merupakan amanah konstitusi negara. Lebih bagus kita laksanakan program yang sesuai kemampuan untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala BNPT juga menyerahkan santuan kepada para penyintas atau korban bom Surabaya.
(msd)
tulis komentar anda