Polisi Tindak Tegas Pelaku Penyerangan Relawan KOKO dan AFU-ORI

Senin, 26 Oktober 2020 - 00:07 WIB
"Kelompok yang menyerang Tim Sosialisasi Kolom Kosong menurut keterangan saksi yang ada di tempat kejadian perkara itu antara lain berinisial MD, SM, RB, LS, LE, HW, RU, FM, dan AJ." tambahnya

Kapolres Raja Ampat AKBP Andre Manuputty yang diwawancarai wartawan, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurut Andre peristiwa ini berawal dari adanya sosialisasi yang dilakukan oleh relawan Kotak Kosong di kampung Atkari. Namun tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang.

"Informasi awal yang diterima, Tim Sosialisasi Relawan Kotak Kosong bergerak ke Kampung Atkari, Distrik guna melaksanakan sosialisasi untuk Kotak Kosong, kemudian pada saat beristirahat mereka (Tim Koko) ada sekelompok orang mendatangi dan mengancam serta terjadi pemukulan sekitar jam 11 malam minggu berdasarkan informasi. Sehingga korban memutuskan kembali ke waisai untuk membuat laporan polisi di Polres Raja Ampat," jelas AKBP Andre Manuputty di Mapolres Raja Ampat, Minggu (25/10/2020) malam tadi.

"Namun, ada beberapa pendukung dari relawan KOKO yang berada di Waisai telah mendengar ada pemukulan tersebut, maka mereka melakukan aksi balasan dengan menyerang Posko pemenangan Paslon AFU-ORI"tambahnya.(Baca juga : Gelombang Dukungan Menangkan Kotak Kosong Menguat di Raja Ampat )

AKBP Andre Manuputty meminta semua pihak untuk menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya penangan kasus ini kepada pihak Kepolisian. Menurut Andre, pihaknya tentu akan menangani kasus ini dengan profesional, baik penyerangan terhadap Relawan Kotak Kosong di kampung Atkari dan penyerangan terhadap Posko pemenangan Paslon AFU-ORI di perumahan 30. AKBP Andre juga tidak gentar untuk menindak tegas para pelaku walaupun diantara para pelaku tersebut diduga terlibat seorang oknum anggota DPRD kabupaten Raja Ampat berinisial FM.

"Biarkan kita menangani untuk proses-prosesnya baik itu kejadian yang terjadi di kampung Atkari maupun di perumahan 30, kami tentunya akan bekerja secara profesional dan transparan. Saya tidak pandang bulu, mau dia itu siapapun, oknum anggota DPRD kabupaten Raja Ampat sekalipun akan saya tindak tegas jika terbukti melakukan pidana. Semua orang sama kedudukannya di depan hukum di negara ini," tegas AKBP Andre Manuputty kepada MNC Media di Mapolres Raja Ampat, Minggu (25/10/2020) malam tadi.

Atas kejadian ini Kapolres menghimbau, kepada seluruh masyarakat baik kedua belah pihak, tolong menahan diri, apa yang terjadi saat ini menurut Andre biarlah berkahir disini dengan damai, namun proses hukum tetap berjalan.

"Cukup hari ini saja dan merupakan kejadian yang terakhir sehingga tidak ada lagi aksi-aksi balasan sekaligus tidak ada aksi-aksi pengarahan massa. Cukup sampai disini, selanjutnya biarkan kepolisian yang menanganinya, siapapun yang melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya Pidana kita pasti akan tangani secara tegas dan terukur. Apalagi menyangkut Pilkada ini," Tambah AKBP Andre Manuputty.

" Jadi kami berharap, semua pihak saling menahan diri, tidak ada lagi yang melakukan aksi balasan dan gerakan-gerakan tambahan, cukup berhenti jangan lagi ada aksi-aksi pengrusakan baik terhadap orang maupun fasilitas dan alat peraga kampanye, tolong untuk dihargai masing-masing pihak. Karena semua mempunyai hak untuk mensosialisasikan ditahap kampanye ini," ujarnya.

AKBP Andre Manuputty juga meminta kepada semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas menjelang pilkada serentak pada 9 Desember 2020 nanti.(Baca juga : 320 Pencaker Lulus CPNS, Sekda Raja Ampat Klaim Tak Ada Muatan Politis Jelang Pilkada )
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More