Terdampak COVID-19, Peluang Pekerja Migran Jateng Tetap Terbuka
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 07:10 WIB
(Baca juga: Warga Simalungun Tangkap Anggota Polisi, Diduga Terlibat Narkoba )
"1.900 di antaranya telah pulang akibat pandemi corona. Sedangkan yang pulang kebanyakan mereka yang bekerja di kapal pesiar. Padahal gaji mereka tinggi," ungkap Sakina.
Ia menyebut, sebanyak 30 persen PMI paling banyak bekerja di Taiwan (20.000 orang) dan Hongkong (11.000), sedangkan sisanya di Singapura, Malaysia, Eropa serta Emirat Arab.
"Namun saat ini masih terbuka peluang untuk bekerja di luar negeri. Ya tentunya dengan prosedural dan dokumen yang jelas, sehingga tidak menimbulkan masalah," ujarnya.
Sementara, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jateng AB Rachman menyampaikan, sejumlah negara masih membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia. Misalnya Jepang yang membuka peluang bekerja 360.000 orang untuk 14 sektor.
"Gaji di Jepang tinggi yakni berkisar Rp18 juta-25 juta/bulannya. Di Korea juga membuka peluang bagi PMI . Gaji di Korea per bulannya berkisar Rp22 juta-30 juta," sebut Rachman. (Baca juga: Nekat Selundupkan Sabu, Polisi Ini Ditangkap Polda Kalbar )
Namun demikian, persyaratan bagi pekerja migran sangat ketat. Yakni meliputi kepemilikan paspor, sertifikasi kompetensi, kemampuan berbahasa asing seperti Inggris, Hongkong atau Mandarin. "Hal ini yang masih menjadi kendala bagi PMI ," ungkapnya.
"1.900 di antaranya telah pulang akibat pandemi corona. Sedangkan yang pulang kebanyakan mereka yang bekerja di kapal pesiar. Padahal gaji mereka tinggi," ungkap Sakina.
Ia menyebut, sebanyak 30 persen PMI paling banyak bekerja di Taiwan (20.000 orang) dan Hongkong (11.000), sedangkan sisanya di Singapura, Malaysia, Eropa serta Emirat Arab.
"Namun saat ini masih terbuka peluang untuk bekerja di luar negeri. Ya tentunya dengan prosedural dan dokumen yang jelas, sehingga tidak menimbulkan masalah," ujarnya.
Sementara, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jateng AB Rachman menyampaikan, sejumlah negara masih membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia. Misalnya Jepang yang membuka peluang bekerja 360.000 orang untuk 14 sektor.
"Gaji di Jepang tinggi yakni berkisar Rp18 juta-25 juta/bulannya. Di Korea juga membuka peluang bagi PMI . Gaji di Korea per bulannya berkisar Rp22 juta-30 juta," sebut Rachman. (Baca juga: Nekat Selundupkan Sabu, Polisi Ini Ditangkap Polda Kalbar )
Namun demikian, persyaratan bagi pekerja migran sangat ketat. Yakni meliputi kepemilikan paspor, sertifikasi kompetensi, kemampuan berbahasa asing seperti Inggris, Hongkong atau Mandarin. "Hal ini yang masih menjadi kendala bagi PMI ," ungkapnya.
(eyt)
tulis komentar anda