1.620 Relawan Disuntik Vaksin Sinovac, Kini Tahap Monitoring

Minggu, 18 Oktober 2020 - 12:59 WIB
Sebanyak 1.620 relawan di Bandung, Jawa Barat, telah selesai menjalani proses suntik vaksin COVID-19 tahap pertama yang dilakukan Bio Farma dan FK Unpad. Foto/Ilustrasi
BANDUNG - Sebanyak 1.620 relawan di Bandung, Jawa Barat, telah selesai menjalani proses suntik vaksin COVID-19 tahap pertama yang dilakukan Bio Farma dan FK Unpad. Saat ini, proses penyuntikan vaksin telah memasuki tahap kedua yang baru dilakukan kepada 1.074 relawan.

(Baca juga: Alami Luka Berat, Hanafi Rais akan Dirujuk ke Rumah Sakit Bintaro )

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, hingga 16 Oktober 2020 kemarin, sebanyak 1.620 relawan telah selesai mendapatkan suntikan pertama. Dengan demikian, target relawan untuk uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 sudah sesuai dengan rencana awal, pada saat pencanangan uji klinis 3, pada Agustus 2020 yang lalu.



"Jumlah relawan yang mendaftar seluruhnya lebih dari yang ditargetkan, sebanyak 1.800 relawan. Yang sudah mendapatkan suntikan pertama sebanyak 1.620 relawan, suntikan kedua baru sekitar 1.074 orang," kata Honesti dalam siaran persnya, Minggu (18/10/2020).

Menurut dia, sebanyak 671 relawan, sudah dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua, atau masuk periode monitoring. Dari jumlah itu, 540 diantaranya, sudah menjalani tahap pemeriksaan imunogenisitas. Tahap ini berfungsi untuk mengetahui apakah kekebalan relawan muncul pasca diberikan dua kali suntikan dari vaksin COVID-19 .

(Baca juga: Pemprov Jatim Tunggu Distribusi Vaksin COVID-19 Dari Pusat )

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengadaan vaksin COVID-19 untuk Indonesia, telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebanyak 170 juta jiwa, atau sekitar 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Artinya, Indonesia memerlukan vaksin COVID-19 sebanyak 340 juta dosis dalam kurun waktu setahun.

Sehingga, kata dia, harus dikelola dengan baik. Dimulai dari uji klinis fase 3, produksi hingga distribusi dari Bio Farma. Termasuk distribusi mulai tingkat provinsi sampai dengan tingkat puskesmas, termasuk tenaga kesehatan yang memberikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat.

(Baca juga: Emak-emak di Bone Joget Heboh di Hotel, Ini Kata Satgas COVID-19 )

"Oleh karenanya, program vaksinasi COVID-19 ini harus dikawal sebaik mungkin dari seluruh stakeholder, sehingga program ini dapat berjalan sesuai prosedur. Saat dieksekusi nanti, masyarakat yakin bahwa vaksin COVID-19 yang akan diberikan kepada masyarakat, sudah sesuai dengan peraturan dari Badan POM yang pada akhirnya bisa menghentikan penyebaran virus COVID-19 ," ujar Honesti.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content