Tingkatkan Produktifitas Lahan, Wabup Lamandau Resmikan Program Mina Padi

Kamis, 15 Oktober 2020 - 09:30 WIB
Guna meningkatkan produktifitas lahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, Kaimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Distakan) meresmikan program Mina Padi
NANGA BULIK - Guna meningkatkan produktifitas lahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, Kaimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Distakan) meresmikan program Mina Padi atau kombinasi budidaya padi dan ikan dalam satu lahan sawah.

Peresmian program inovasi di bidang pertanian dan perikanan tersebut dihadiri sejumlah Kepala OPD di Balai benih Distakan Lamandau, Rabu (14/10/2020).

“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan menyambut baik inovasi dilasanakan melalui program mina padi ini, dengan kombinasi pertanian dan perikanan ini maka petani akan mendapatkan manfaat ganda atau hasil, yakni padi dan juga ikan,” ungkap Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto.



Ia berharap, program tersebut nantinya dapat terus dikembangkan sehingga pemanfaatan lahan dapat lebih optimal dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. “Setiap program dan inovasi yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat harus kita dukung dan kembangkan, mina padi ini salah satu solusi bagi petani untuk neningkatkan hasil pertaniannya,” kata Riko

Riko berharap ke depan program tersebut dapat dikembangkan di semua wilayah Lamandau dengan melihat potensi sawah yang dimiliki di masing-masing daerah. “Sesuai visi misi kita, program ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian,” kata Riko.

Ia juga menyampaikan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terus berinovasi untuk kemajuan Kabupaten Lamandau sesuai bidangnya masing-masing. “Kita dorong seluruh OPD untuk melaksanakan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, semoga program dari Distanakan ini mebjadi motivasi dinas/badan lainnya untuk berinovasi.”

Sementara itu, Kepala Distakan Lamandau Tiryan Kuderon kepada mengatakan, program mina padi sudah lama dikembangkan di indonesia dan telah diakui oleh Organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) menjadi program yang potensial.

“Program ini akan dikembangkan oleh 193 negara, menjadi kebanggaan kita sebagai pelopor mina padi ini, namun sayang di dalam negeri sendiri belum di kembangkan secara maksimal ditingkat daerah,” ungkap Kuderon.

Oleh karena itu, program mina padi akan mulai dikembangkan di Kabupaten Lamandau pada 2021 mendatang. “Kami akan mulai kembangkan di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Lamandau mulai tahun depan (2021), tentunya dengan melihat potensi sawah dan pertanian di lokasi pengembangannya.”

Menurutnya, program tersebut juga sebagai salah satu upaya optimalisasi lahan pertanian dengan dua keuntungan bagi petani, panen padi sebagai tujuan utama dan panen ikan sebagai tujuan komplementer.

“Pilot project Mina padi ini menggunakan lahan 0,25 hektare dengan benih padi varietas Inpari 42 yang memiliki produktifitas 10 ton per hektare. telah ditanah sejak September lalu. Sedangkan benih ikan jenis nila ukuran 8-12 cm sebanyak 1000 ekor.”

Dirinya berharap, sesuai proyeksi umur tanaman 112 hari, maka pada minggu kedua Januari 2021 pilot project tersebut dapat dipanen. “Semoga saja pilot project ini berhasil, dan kedepan dapat terus dikembangkan oleh petani di Kabupaten Lamandau.”
(ars)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content