Legenda Sumur Bandung dan Kisah None Belanda Temani Wisatawan
Senin, 12 Oktober 2020 - 05:00 WIB
Nyi Mas Dewi Kentring Manik Penjaga Alam Gaib Bandung
Dikutip dari berbagai sumber, mitos yang beredar menyebutkan Sumur Bandung dijaga oleh Nyi Mas Dewi Kentring Manik, penjaga alam gaib Kota Bandung. Dewi Kentring Manik merupakan permaisuri Kerajaan Pajajaran, putri dari Prabu Susuk Tunggal yang dinikahi Prabu Siliwangi.
Pian Sopian, satpam Kantor UID PLN Jawa Barat mengemukakan, Sumur Bandung memiliki air yang sangat jernih dan selalu ada sepanjang waktu. Tinggi muka air pun tak pernah lebih dan kurang, meskipun saat musim hujan atau kemarau.
Lantaran banyak yang percaya air sumur ini memiliki kekuatan gaib untuk segala keperluan, masyarakat memperlakukannya secara istimewa. Orang tak bisa sembarangan mengambil air Sumur Bandung.
Cikapundung Riverspot, taman air mancur di tepi Sungai Cikapundung yang berada di belakang Kantor UID PLN Jawa Barat. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Konon, kondisi air yang diambil tergantung kepada niat dan hati orang yang mengambilnya. Jika hati orang yang mengambil air bersih, air Sumur Bandung yang diambil sangat jernih dan wangi.
Sebaliknya, kalau hatinya kotor, air yang diambil dari Sumur Bandung akan keruh. "Katanya, kalau air Sumur Bandung meluap, berarti Bandung tenggelam," pungkas Pian.
Dikutip dari berbagai sumber, mitos yang beredar menyebutkan Sumur Bandung dijaga oleh Nyi Mas Dewi Kentring Manik, penjaga alam gaib Kota Bandung. Dewi Kentring Manik merupakan permaisuri Kerajaan Pajajaran, putri dari Prabu Susuk Tunggal yang dinikahi Prabu Siliwangi.
Pian Sopian, satpam Kantor UID PLN Jawa Barat mengemukakan, Sumur Bandung memiliki air yang sangat jernih dan selalu ada sepanjang waktu. Tinggi muka air pun tak pernah lebih dan kurang, meskipun saat musim hujan atau kemarau.
Lantaran banyak yang percaya air sumur ini memiliki kekuatan gaib untuk segala keperluan, masyarakat memperlakukannya secara istimewa. Orang tak bisa sembarangan mengambil air Sumur Bandung.
Cikapundung Riverspot, taman air mancur di tepi Sungai Cikapundung yang berada di belakang Kantor UID PLN Jawa Barat. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Konon, kondisi air yang diambil tergantung kepada niat dan hati orang yang mengambilnya. Jika hati orang yang mengambil air bersih, air Sumur Bandung yang diambil sangat jernih dan wangi.
Sebaliknya, kalau hatinya kotor, air yang diambil dari Sumur Bandung akan keruh. "Katanya, kalau air Sumur Bandung meluap, berarti Bandung tenggelam," pungkas Pian.
(awd)
tulis komentar anda