Gerakan Ekonomi Warga Lewat Bakul Anyaman
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 01:38 WIB
Lebih jauh Muda Mahendrawan menyebut penggunaan besek dan bakul kembali ke peradaban awal manusia. Di mana hal tersebut dahulu juga dilakukan. Pembuatan dan penggunaan besek, ujarnya, adalah salah satu cara membangun karakter mandiri generasi muda. “Kita sudah ajarkan karakter kepada anak-anak untuk mandiri. Ini tidak perlu dibeli dari luar,” ucapnya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda, mengatakan program Dekranasda Kubu Raya terkait pembuatan besek dan bakul telah memasuki tahun kedua. Pihaknya berharap program memasifkan penggunaan besek dalam setiap kegiatan dapat terwujud.
“Jadi kenapa kita fokus sosialisasi khusus untuk membuat besek dan bakul? Karena ada beberapa tujuan. Selain mengejar pasar untuk menambah penghasilan dan pendapatan, juga bagaimana kita menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Kalau plastik dan styrofoam itu merusak lingkungan,” terangnya.
Rosalina menilai Kubu Raya memiliki sumber daya alam melimpah. Karena itu, dirinya berharap sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. (Baca: Terkam Warga, Buaya Sungai Kayu Besi Seberat 500 Kg Bakal Dipotong )
“Memang untuk memulai itu perlu proses dan perjuangan. Bagaimana bisa merealisasikan mimpi kita. Jadi memang fokus kita tahun ini di anyam-anyaman. Nah, kita mulai dari membuat bakul yang memang dipakai sehari-hari dan murah serta mudah didapat bahannya. Di Kubu Raya bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat bakul itu ternyata banyak,” tuturnya.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda, mengatakan program Dekranasda Kubu Raya terkait pembuatan besek dan bakul telah memasuki tahun kedua. Pihaknya berharap program memasifkan penggunaan besek dalam setiap kegiatan dapat terwujud.
“Jadi kenapa kita fokus sosialisasi khusus untuk membuat besek dan bakul? Karena ada beberapa tujuan. Selain mengejar pasar untuk menambah penghasilan dan pendapatan, juga bagaimana kita menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Kalau plastik dan styrofoam itu merusak lingkungan,” terangnya.
Rosalina menilai Kubu Raya memiliki sumber daya alam melimpah. Karena itu, dirinya berharap sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. (Baca: Terkam Warga, Buaya Sungai Kayu Besi Seberat 500 Kg Bakal Dipotong )
“Memang untuk memulai itu perlu proses dan perjuangan. Bagaimana bisa merealisasikan mimpi kita. Jadi memang fokus kita tahun ini di anyam-anyaman. Nah, kita mulai dari membuat bakul yang memang dipakai sehari-hari dan murah serta mudah didapat bahannya. Di Kubu Raya bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat bakul itu ternyata banyak,” tuturnya.
(don)
tulis komentar anda