Pjs Bupati Sebut Gazebo di Kolam Makale Ganggu Aktivitas Warga
Kamis, 08 Oktober 2020 - 15:48 WIB
TANA TORAJA - Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kabupaten Tana Toraja , Asri Sahrun Said menyebut, gazebo yang berada di sepanjang bundaran kolam Makale mengganggu aktivitas warga.
"Gazebo yang ada di kolam Makale cukup mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Asri Sahrun.
Dia mengatakan, trotoar yang ada di pinggir kolam Makale dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk joging di pagi dan sore hari. Setiap melintas di depan gazebo, warga harus turun dari trotoar ke aspal, sehingga cukup berbahaya karena kendaraan yang melintas cukup padat.
Menurutnya, pemkab Tana Toraja berencana merenovasi semua gasebo yang ada di sepanjang bundaran kolam Makale. Pihaknya pun sudah memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) untuk membuat desain ulang sekitar kawasan kolam Makale.
"Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas PUPR dan PRKP untuk buat ulang desain gazebo di kolam Makale agar tidak menghambat aktivitas warga," jelas Asri Sahrun.
Asri Sahrun juga menyoroti bangunan panggung yang berada di tengah-tengah antara kolam Makale dan pasar Seni. Idealnya, pasar Seni dan kolam Makale menyatu, namun karena adanya bangunan panggung itu, membuat kesan pasar Seni dan kolam Makale terpisah.
Tahun ini, kata Asri Sahrun, Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah mengucurkan tambahan anggaran APBD Provinsi Sulsel tahun anggaran 2020 untuk Kabupaten Tana Toraja. Anggaran itu diperuntukkan untuk penataan kolam Makale.
"Kota Makale adalah aset. Kita akan desain ulang agar kolam Makale dan pasar Seni bisa menyatu," ujar Pjs Bupati Tana Toraja.
Wakil Ketua DPRD Tana Toraja , Yohanis Lintin Paembongan menyatakan, tambahan anggaran provinsi sebesar Rp2 miliar untuk penataan Kota Makale merupakan bentuk perhatian Gubernur Nurdin Abdullah terhadap Kabupaten Tana Toraja.
Lihat Juga: Miris! Ibu di Tana Toraja Terpaksa Melahirkan di Jalan Terisolir Longsor, Bayi Meninggal
"Gazebo yang ada di kolam Makale cukup mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Asri Sahrun.
Dia mengatakan, trotoar yang ada di pinggir kolam Makale dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk joging di pagi dan sore hari. Setiap melintas di depan gazebo, warga harus turun dari trotoar ke aspal, sehingga cukup berbahaya karena kendaraan yang melintas cukup padat.
Menurutnya, pemkab Tana Toraja berencana merenovasi semua gasebo yang ada di sepanjang bundaran kolam Makale. Pihaknya pun sudah memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) untuk membuat desain ulang sekitar kawasan kolam Makale.
"Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas PUPR dan PRKP untuk buat ulang desain gazebo di kolam Makale agar tidak menghambat aktivitas warga," jelas Asri Sahrun.
Asri Sahrun juga menyoroti bangunan panggung yang berada di tengah-tengah antara kolam Makale dan pasar Seni. Idealnya, pasar Seni dan kolam Makale menyatu, namun karena adanya bangunan panggung itu, membuat kesan pasar Seni dan kolam Makale terpisah.
Tahun ini, kata Asri Sahrun, Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah mengucurkan tambahan anggaran APBD Provinsi Sulsel tahun anggaran 2020 untuk Kabupaten Tana Toraja. Anggaran itu diperuntukkan untuk penataan kolam Makale.
"Kota Makale adalah aset. Kita akan desain ulang agar kolam Makale dan pasar Seni bisa menyatu," ujar Pjs Bupati Tana Toraja.
Wakil Ketua DPRD Tana Toraja , Yohanis Lintin Paembongan menyatakan, tambahan anggaran provinsi sebesar Rp2 miliar untuk penataan Kota Makale merupakan bentuk perhatian Gubernur Nurdin Abdullah terhadap Kabupaten Tana Toraja.
Lihat Juga: Miris! Ibu di Tana Toraja Terpaksa Melahirkan di Jalan Terisolir Longsor, Bayi Meninggal
(luq)
tulis komentar anda