Korban Keracunan Nasi Kuning Ulang Tahun Jadi 114 Orang, Empat Dirujuk ke RSUD
Kamis, 08 Oktober 2020 - 15:25 WIB
TASIKMALAYA - Korban keracunan massal diduga makan nasi kuning ulang tahun anak di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, bertambah menjadi 114 orang.
Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah merupakan anak-anak dan empat diantaranya harus dirujuk ke RSUD Dokter Soekardjo karena kejang-kejang.
"Berdasarkan hasil pendataan di lapangan jumlah korban keracunan hingga saat ini sebanyak 114 orang, dimana 89 korban bergejala sedang, 4 orang bergejala berat dan 21 orang bergejala ringan," jelas Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari, di lokasi kejadian, Kamis (8/10/2020).
(Baca juga: Puluhan Warga Keracunan, Diduga dari Makanan Acara Syukuran )
Titie juga menambahkan, pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan berupa sisa nasi kuning beserta lauknya yang disajikan dalam acara ulang tahun tersebut. Pihaknya menduga, kasus keracunan massal seperti ini diakibatkan adanya salah satu bahan makanan yang terkontaminasi bakteri.
"Kejadian seperti ini bisa terjadi di mana saja. Mungkin makanannya ada yang terkontaminasi bakteri. Diduga ini dari nasi kuning yang biasanya dari santannya. Soalnya, kalau sayuran masih bisa terlihat apakah masih segar atau sudah layu kalau dilihat secara kasat mata," tambah Titie.
Hingga saat ini, pihaknya bersama tim medis dan dinas kesehatan masih terus memantau perkembangan para pasien yang dipusatkan di ruang perawatan darurat di SD Puspasari yang berada dibelakang Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
(Baca juga: Unjuk Rasa Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Cirebon Ricuh )
Sebanyak 4 orang yang mengalami gejala berat sudah dirujuk dan sedang ditangani tim medis di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, karena kondisi di Puskesmas kekurangan fasilitas alat medis dan peralatannya juga kurang lengkap.
"Empat orang langsung dirujuk karena kondisinya buruk dan sangat rawan serta berbahaya jika dirawat di sini. Tapi bukan berarti rawan meninggal, hanya kalau tak ditangani secara cepat akan bahaya," tambah Titie.
Hingga saat ini korban sebagian masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Mangkubumi berjumlah 25 orang. Sementara itu ada dua orang yang kondisinya sudah mulai terlihat sehat dan bisa dipulangkan setelah mendapatkan perawatan.
"Ada 2 orang yang bisa pulang nanti sore karena kondisinya sudah mulai membaik. Saat ini yang paling penting kita penanganan cepat dulu, dengan memberikan bantuan cairan tubuh," tambahnya.
Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah merupakan anak-anak dan empat diantaranya harus dirujuk ke RSUD Dokter Soekardjo karena kejang-kejang.
"Berdasarkan hasil pendataan di lapangan jumlah korban keracunan hingga saat ini sebanyak 114 orang, dimana 89 korban bergejala sedang, 4 orang bergejala berat dan 21 orang bergejala ringan," jelas Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari, di lokasi kejadian, Kamis (8/10/2020).
(Baca juga: Puluhan Warga Keracunan, Diduga dari Makanan Acara Syukuran )
Titie juga menambahkan, pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan berupa sisa nasi kuning beserta lauknya yang disajikan dalam acara ulang tahun tersebut. Pihaknya menduga, kasus keracunan massal seperti ini diakibatkan adanya salah satu bahan makanan yang terkontaminasi bakteri.
"Kejadian seperti ini bisa terjadi di mana saja. Mungkin makanannya ada yang terkontaminasi bakteri. Diduga ini dari nasi kuning yang biasanya dari santannya. Soalnya, kalau sayuran masih bisa terlihat apakah masih segar atau sudah layu kalau dilihat secara kasat mata," tambah Titie.
Hingga saat ini, pihaknya bersama tim medis dan dinas kesehatan masih terus memantau perkembangan para pasien yang dipusatkan di ruang perawatan darurat di SD Puspasari yang berada dibelakang Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
(Baca juga: Unjuk Rasa Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Cirebon Ricuh )
Sebanyak 4 orang yang mengalami gejala berat sudah dirujuk dan sedang ditangani tim medis di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, karena kondisi di Puskesmas kekurangan fasilitas alat medis dan peralatannya juga kurang lengkap.
"Empat orang langsung dirujuk karena kondisinya buruk dan sangat rawan serta berbahaya jika dirawat di sini. Tapi bukan berarti rawan meninggal, hanya kalau tak ditangani secara cepat akan bahaya," tambah Titie.
Hingga saat ini korban sebagian masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Mangkubumi berjumlah 25 orang. Sementara itu ada dua orang yang kondisinya sudah mulai terlihat sehat dan bisa dipulangkan setelah mendapatkan perawatan.
"Ada 2 orang yang bisa pulang nanti sore karena kondisinya sudah mulai membaik. Saat ini yang paling penting kita penanganan cepat dulu, dengan memberikan bantuan cairan tubuh," tambahnya.
(msd)
tulis komentar anda