Umat Konghucu Gelar Sembahyang Zhong Qiu di Depan Pintu Tergembok
Minggu, 04 Oktober 2020 - 01:03 WIB
TUBAN - Berada di depan pintu gerbang Klenteng Kwan Sing Bio yang tergembok rapat, umat Konghucu di Kabupaten Tuban , Jawa Timur, menggelar sembahyang besar Zhong Qiu, untuk memperingati pertengahan musim gugur.
Persembahyangan ini digelar dengan Konghucu penuh kesederhanaan, namun dengan kekhusyukan dan ketulusan di tengah konflik berkepanjangan yang mendera tempat peribadatan tersebut. (Baca juga: Tersedak Ikan, Paus Pilot Sepanjang 4,3 Meter Tewas )
Umat Konghucu menghadirkan persembahan kue bulan dalam sembahyangan besar ini, yang menggambarkan penampakan bulan purnama. Kue bulan menjadi sajian khas dalam sembahyang besar Zhong Qiu.
Ketua Penilik dimisioner Klenteng Kwab Sing Bio Tuban, Alim Sugiantoro menjelaskan, sembahyang besar Zhong Qiu digelar umat Konghucu setiap tanggal 15 bulan 8 tahun 2571 dalam penanggalan Kongzili. (Baca juga: Miris, 3 Wanita Tewas Dilindas Truk Pengangkus Kelapa )
"Kue bulan sebagai sesaji utama dalam sembahyangan besar ini. Kue ini dibuat seiring berkembangnya peradaban manusia, sebagai simbol kreasi manusia, yakni dari hasil olah pikir dan olah rasa. Kue ini mengandung makna kesadaran manusia atas keterbatasan yang dimiliki dibanding kebesaran alam," ujarnya.
Dia mengungkapkan, melalui persembahyangan yang sederhana ini umat Konghucu berharap wabah COVID-19 segera berlalu dari Indonesia, dan polemik Klenteng Kwan Sing Bio juga segera selesai dengan baik. (Baca juga: Niat Sebar Hoaks Uji Vaksin COVID-19, Akhirnya 'Gatot' )
Usai menggelar sembahyang besar, umat Konghucu yang hadir menikmati kue bulan dan minum teh sambil berharap dewi bulan muncul memancarkan pesonanya, agar umat Konghucu dapat tetap bersyukur dan tetap berpengharapan, tidak membiarkan jiwa dipenuhi kegelapan di tengah hinggar bingar dunia serta wabah COVID-19.
Persembahyangan ini digelar dengan Konghucu penuh kesederhanaan, namun dengan kekhusyukan dan ketulusan di tengah konflik berkepanjangan yang mendera tempat peribadatan tersebut. (Baca juga: Tersedak Ikan, Paus Pilot Sepanjang 4,3 Meter Tewas )
Umat Konghucu menghadirkan persembahan kue bulan dalam sembahyangan besar ini, yang menggambarkan penampakan bulan purnama. Kue bulan menjadi sajian khas dalam sembahyang besar Zhong Qiu.
Ketua Penilik dimisioner Klenteng Kwab Sing Bio Tuban, Alim Sugiantoro menjelaskan, sembahyang besar Zhong Qiu digelar umat Konghucu setiap tanggal 15 bulan 8 tahun 2571 dalam penanggalan Kongzili. (Baca juga: Miris, 3 Wanita Tewas Dilindas Truk Pengangkus Kelapa )
"Kue bulan sebagai sesaji utama dalam sembahyangan besar ini. Kue ini dibuat seiring berkembangnya peradaban manusia, sebagai simbol kreasi manusia, yakni dari hasil olah pikir dan olah rasa. Kue ini mengandung makna kesadaran manusia atas keterbatasan yang dimiliki dibanding kebesaran alam," ujarnya.
Dia mengungkapkan, melalui persembahyangan yang sederhana ini umat Konghucu berharap wabah COVID-19 segera berlalu dari Indonesia, dan polemik Klenteng Kwan Sing Bio juga segera selesai dengan baik. (Baca juga: Niat Sebar Hoaks Uji Vaksin COVID-19, Akhirnya 'Gatot' )
Usai menggelar sembahyang besar, umat Konghucu yang hadir menikmati kue bulan dan minum teh sambil berharap dewi bulan muncul memancarkan pesonanya, agar umat Konghucu dapat tetap bersyukur dan tetap berpengharapan, tidak membiarkan jiwa dipenuhi kegelapan di tengah hinggar bingar dunia serta wabah COVID-19.
(eyt)
tulis komentar anda