Sakit dan Sesak Napas, 1 Penumpang Bus Meninggal di Rest Area
Jum'at, 25 September 2020 - 23:51 WIB
CIMAHI - Candra Irawan (32), warga Jalan Bambu Larangan, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, meninggal dunia di dalam bus Antarakota Antarprovinsi (AKAP) yang ditumpanginya, Jumat (25/9/2020).
Informasi yang diperoleh menyebutkan kronologi peristiwa yang dilaporkan ke petugas di Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung tersebut, berawal dari korban Candra mengalami sakit dan sesak napas di dalam bus dalam kurun waktu selama 1 jam sekitar pukul 16.00 WIB. (BACA JUGA: Tak Ada Klaster Baru, Pemkot Bandung Bakal Perluas Sektor Relaksasi )
Melihat kondisi korban seperti itu, Ade Haryanto, sopir bus menghentikan kendaraanya di rest area kilometer (Km) 125 Tol Purbaleunyi, wilayah Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. (BACA JUGA: Kisah Tito Menyimpan dan Merawat Surat Nikah-Cerai Inggit dan Soekarno )
Sopir meminta bantuan petugas Patroli Jasamarga dan Petugas PJR Ditlantas Polda Jabar. Selanjutnya, petugas PJR Ditlantas Polda Jabar dan patroli Jasamarga Purbaleunyi melapor ke Posko PMI Kota Bandung bahwa membutuhkan ambulans dan kru. (BACA JUGA: Ratusan KK di Bandung Positif, Pemkot Perketat Pengawasan )
Tim ambulans PMI Kota Bandung meluncur ke lokasi kejadian. Setelah sampai di rest area Km 125 Tol Purbaleunyi, petugas PMI memeriksa pasien atas nama Candra Irawan tersebut. Namun ternyata Candra telah meninggal dunia.
Setelah dilaporkan ke petugas patroli Jasa Marga dan Polisi Jalan Raya (PJR) Ditlans Polda Jabar, korban Candra dievakuasi oleh petugas PMI Kota Bandung ke Ruang Pemulasaraan Jenazah RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sekitar pukul 18.40 WIB.
Di dalam bus warna merah dan putih itu korban Candra Irawan meninggal dunia. Foto/PMI Kota Bandung
Selanjutnya petugas PMI berkoordinasi dengan jajaran PJR Ditlantas Polda Jabar danmembantu Tim Inafis dan Dokpol Polresta Cimahi untuk melakukan evakuasi.
"Selain itu, petugas dengan alat pelindung diri (APD) lengkap itu juga menyemprotkan cairan disinfektan di bus dan sekitarnya, serta jenazah," kata PMI Kota Bandung dalam keterangan tertulis.
Informasi yang diperoleh menyebutkan kronologi peristiwa yang dilaporkan ke petugas di Posko Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung tersebut, berawal dari korban Candra mengalami sakit dan sesak napas di dalam bus dalam kurun waktu selama 1 jam sekitar pukul 16.00 WIB. (BACA JUGA: Tak Ada Klaster Baru, Pemkot Bandung Bakal Perluas Sektor Relaksasi )
Melihat kondisi korban seperti itu, Ade Haryanto, sopir bus menghentikan kendaraanya di rest area kilometer (Km) 125 Tol Purbaleunyi, wilayah Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. (BACA JUGA: Kisah Tito Menyimpan dan Merawat Surat Nikah-Cerai Inggit dan Soekarno )
Sopir meminta bantuan petugas Patroli Jasamarga dan Petugas PJR Ditlantas Polda Jabar. Selanjutnya, petugas PJR Ditlantas Polda Jabar dan patroli Jasamarga Purbaleunyi melapor ke Posko PMI Kota Bandung bahwa membutuhkan ambulans dan kru. (BACA JUGA: Ratusan KK di Bandung Positif, Pemkot Perketat Pengawasan )
Tim ambulans PMI Kota Bandung meluncur ke lokasi kejadian. Setelah sampai di rest area Km 125 Tol Purbaleunyi, petugas PMI memeriksa pasien atas nama Candra Irawan tersebut. Namun ternyata Candra telah meninggal dunia.
Setelah dilaporkan ke petugas patroli Jasa Marga dan Polisi Jalan Raya (PJR) Ditlans Polda Jabar, korban Candra dievakuasi oleh petugas PMI Kota Bandung ke Ruang Pemulasaraan Jenazah RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sekitar pukul 18.40 WIB.
Di dalam bus warna merah dan putih itu korban Candra Irawan meninggal dunia. Foto/PMI Kota Bandung
Selanjutnya petugas PMI berkoordinasi dengan jajaran PJR Ditlantas Polda Jabar danmembantu Tim Inafis dan Dokpol Polresta Cimahi untuk melakukan evakuasi.
"Selain itu, petugas dengan alat pelindung diri (APD) lengkap itu juga menyemprotkan cairan disinfektan di bus dan sekitarnya, serta jenazah," kata PMI Kota Bandung dalam keterangan tertulis.
(awd)
tulis komentar anda