Direct Call Dibuka, Pacu Ekspor Produk Pertanian Asal Sulut ke Jepang
Kamis, 24 September 2020 - 12:50 WIB
“Sesuai arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) bahwa di masa pandemi ini sektor pertanian harus mampu menjadi penopang ekonomi, dan dengan terobosan yang dilakukan Sulut saat ini merupakan langkah nyata yang patut diapresiasi,” ujar Jamil.
Sebelum adanya penerbangan langsung (direct call) ke Jepang komoditas pertanian yang akan di ekspor harus melalui Bandara Soekarno Hatta di Banten dan Bandara Ngurah Rai di Bali yang membutuhkan waktu sekitar 24-30 jam (termasuk waktu transit) agar barang tersebut sampai ke Jepang.
Kondisi demikian tentunya tidak efisien dan juga pada berdampak pada biaya logistik yang tinggi karena waktu tempuh yang lama, kualitas barang menurun akibat lama waktu perjalanan, seringnya pembatalan ekspor yang diakibatkan tidak mendapat slot kargo maskapai penerbangan.
Adanya penerbangan langsung ini waktu perjalanan menjadi singkat dan efisien, secara letak geografis Bandara Sam Ratulangi jauh lebih dekat dengan Jepang (hanya 5,5-6 jam).
Sebagai informasi turut hadir Wagub Steven Kandouw dan Sekprov Edwin Silangen bersama pemangku kepentingan yakni pelaku usaha, Bea Cukai, Imigrasi, Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, PT Angkasa Pura, dan Maskapai Garuda.
Sebelum adanya penerbangan langsung (direct call) ke Jepang komoditas pertanian yang akan di ekspor harus melalui Bandara Soekarno Hatta di Banten dan Bandara Ngurah Rai di Bali yang membutuhkan waktu sekitar 24-30 jam (termasuk waktu transit) agar barang tersebut sampai ke Jepang.
Kondisi demikian tentunya tidak efisien dan juga pada berdampak pada biaya logistik yang tinggi karena waktu tempuh yang lama, kualitas barang menurun akibat lama waktu perjalanan, seringnya pembatalan ekspor yang diakibatkan tidak mendapat slot kargo maskapai penerbangan.
Adanya penerbangan langsung ini waktu perjalanan menjadi singkat dan efisien, secara letak geografis Bandara Sam Ratulangi jauh lebih dekat dengan Jepang (hanya 5,5-6 jam).
Sebagai informasi turut hadir Wagub Steven Kandouw dan Sekprov Edwin Silangen bersama pemangku kepentingan yakni pelaku usaha, Bea Cukai, Imigrasi, Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, PT Angkasa Pura, dan Maskapai Garuda.
(nun)
tulis komentar anda