Direct Call Dibuka, Pacu Ekspor Produk Pertanian Asal Sulut ke Jepang
Kamis, 24 September 2020 - 12:50 WIB
MANADO - Pelaku usaha komoditas pertanian di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kini dapat lebih meningkatkan kinerja ekspornya ke pasar Jepang. Pasalnya, ekspor langsung atau direct call komoditas pertanian dapat dilakukan melalui Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado .
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado sendiri telah mensertifikasi komoditas pertanian asal Sulut berupa labu, bawang merah, sereh wangi, kunyit kencur, lengkuas, daun pandan, vanili, bunga pala, dan lada biji.(Baca juga : Dorong Ekspor Tuna ke Jepang, Garuda Buka Layanan Kargo Manado - Narita )
Ke-10 komoditas pertanian unggulan Sulut ini dikirim berupa sampel langsung ke Jepang dengan menggunakan Pesawat Air Bus Maskapai Garuda Indonesia dengan rute terbang Jakarta-Manado -Tokyo.
“Saya mengapresiasi pencapaian ini, terlebih bertepatan dengan HUT ke-56 Provinsi Sulawesi Utara. Semoga dengan terbukanya pasar ekspor baru ke Jepang ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Sulawesi Utara,” kata Olly Dondokambey, Gubernur Provinsi Sulut saat memberikan sambutan pada saat peluncuran akses ekspor langsung atau direct call komoditas pertanian dan perikanan dari Kargo Garuda di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Rabu (23/9/2020) malam.
“Peluang besar bagi petani dan pelaku usaha di Sulut untuk memacu kinerja ekspor khususnya untuk tujuan Jepang,” kata Donni Muksydayan Saragih, Kepala Karantina Pertanian Manado yang turut hadir dan mendampingi gubernur. (Baca juga : Sejarah Baru, Ekspor Hasil Perikanan dari Manado Langsung ke Jepang )
Donni menambahkan selaku otoritas karantina pertanian, pihaknya memberikan jaminan kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan baik ekspor, impor maupun antar area.
Khusus untuk ekspor, Karantina Pertanian Manado juga melakukan pendampingan kepada petani guna memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari negara tujuan dan serangkaian tindakan guna penerbitan sertifikat karantina baik pytho certificate (PC) maupun health certificate (HC).
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil memberikan sambutan melalui Video Conference menyampaikan, "Persyaratan ekspor ke Jepang sesungguhnya cukup berat dibanding negara lain, pada kesempatan ini di tengah pandemi COVID-19, kita dari Indonesia bersama-sama mampu melakukan ekspor langsung tentunya kita patut berbahagia.”
Jamil menambahkan melalui pintu pengeluaran lain ekspor pertanian ke Jepang sudah cukup banyak, saat ini nilanyanya mencapai Rp4 triliun lebih. Dan kini bersiap produk pertanian dan perkebunan dari Sulut seperti labu, sereh wangi, kunyit kencur, lengkuas, daun pandan, vanili, bunga pala, dan lada biji untuk menembus pasar Jepang secara langsung, ungkap Jamil.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado sendiri telah mensertifikasi komoditas pertanian asal Sulut berupa labu, bawang merah, sereh wangi, kunyit kencur, lengkuas, daun pandan, vanili, bunga pala, dan lada biji.(Baca juga : Dorong Ekspor Tuna ke Jepang, Garuda Buka Layanan Kargo Manado - Narita )
Ke-10 komoditas pertanian unggulan Sulut ini dikirim berupa sampel langsung ke Jepang dengan menggunakan Pesawat Air Bus Maskapai Garuda Indonesia dengan rute terbang Jakarta-Manado -Tokyo.
“Saya mengapresiasi pencapaian ini, terlebih bertepatan dengan HUT ke-56 Provinsi Sulawesi Utara. Semoga dengan terbukanya pasar ekspor baru ke Jepang ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Sulawesi Utara,” kata Olly Dondokambey, Gubernur Provinsi Sulut saat memberikan sambutan pada saat peluncuran akses ekspor langsung atau direct call komoditas pertanian dan perikanan dari Kargo Garuda di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Rabu (23/9/2020) malam.
“Peluang besar bagi petani dan pelaku usaha di Sulut untuk memacu kinerja ekspor khususnya untuk tujuan Jepang,” kata Donni Muksydayan Saragih, Kepala Karantina Pertanian Manado yang turut hadir dan mendampingi gubernur. (Baca juga : Sejarah Baru, Ekspor Hasil Perikanan dari Manado Langsung ke Jepang )
Donni menambahkan selaku otoritas karantina pertanian, pihaknya memberikan jaminan kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan baik ekspor, impor maupun antar area.
Khusus untuk ekspor, Karantina Pertanian Manado juga melakukan pendampingan kepada petani guna memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari negara tujuan dan serangkaian tindakan guna penerbitan sertifikat karantina baik pytho certificate (PC) maupun health certificate (HC).
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil memberikan sambutan melalui Video Conference menyampaikan, "Persyaratan ekspor ke Jepang sesungguhnya cukup berat dibanding negara lain, pada kesempatan ini di tengah pandemi COVID-19, kita dari Indonesia bersama-sama mampu melakukan ekspor langsung tentunya kita patut berbahagia.”
Jamil menambahkan melalui pintu pengeluaran lain ekspor pertanian ke Jepang sudah cukup banyak, saat ini nilanyanya mencapai Rp4 triliun lebih. Dan kini bersiap produk pertanian dan perkebunan dari Sulut seperti labu, sereh wangi, kunyit kencur, lengkuas, daun pandan, vanili, bunga pala, dan lada biji untuk menembus pasar Jepang secara langsung, ungkap Jamil.
tulis komentar anda