Bangkitkan Wisata, Program Bali I Miss U Diluncurkan
Jum'at, 18 September 2020 - 17:51 WIB
BALI - Menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali karena pandemi COVID-19 berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali. Hal ini juga mempengaruhi perekonomian nasional karena pariwisata Bali menyumbang sekitar 40% devisa negara.
Dipercayanya Bali sebagai salah satu destinasi wisata paling siap dalam penerapan protokol kesehatan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali. Bali sangat antusias untuk menyambut kedatangan kembali wisatawan yang sempat tertunda beberapa saat. Bali siap menyambut wisatawan dengan menerapkan Protokol Kesehatan berkonsep Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE) atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Ramah Lingkungan sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Baca juga: Bali Berencana Buka Keran Masuknya Wisman, Satgas Ingatkan Ini )
“Ekonomi dan Kesehatan harus berjalan beriringan sesuai dengan Penerapan CHSE pada sektor pariwisata di New Normal ini,” kata Ketua Pertiwi Indonesia Antarina SF Amir dalam Webinar dan Press Conference Program BALI I MISS U, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Serba Tak Pasti, Sri Mulyani Kesulitan Bikin Kebijakan Ekonomi )
Sehingga Budaya Patuh terhadap basic protokol kesehatan 3 M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak harus dipatuhi oleh semua pihak.
“Budaya patuh ini akan sangat membantu meminimalisir penularan COVID-19. Di sektor pariwisata ini akan membantu mewujudkan pariwisata yang sehat. Sehingga perekonomian akan kembali bergulir seiring dengan tetap terjaganya kesehatan wisatawan, para pelaku wisata dan masyarakat,” kata Antarina SF Amir.
Dia menjelaskan, dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk kembali membangkitkan pariwisata Bali dan meningkatkan kesadaran wisatawan untuk patuh menerapkan protokol kesehatan dalam berwisata, Perempuan Indonesia Maju (PIM), Pertiwi Indonesia, dan Prakarsa Nusantara menginisiasi sebuah kampanye pariwisata bernama BALI I MISS U.
Sementara itu, Ketua PIM dan salah satu penggagas dari Bali I Miss U, Lana T Koentjoro, mengatakan, “BALI I MISS U” adalah kalimat paling pas untuk menggambarkan suasana batin wisatawan dan masyarakat Bali yang sudah sangat rindu untuk saling bertemu kembali.
“Karena itu kami percaya bahwa masyarakat Bali saat ini siap menghadapi budaya kepatuhan tersebut sehingga para wisatawan dapat melakukan perjalanan wisata dengan aman, menyenangkan dan sehat. Hal ini sesuai dengan salah satu tagline dari BALI I MISS U yaitu Berangkat Sehat Pulang Sehat,” kata Lana.
Untuk mematuhi penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di sebagian kota di Indonesia, BALI I MISS U saat ini juga lebih banyak melakukan kegiatan secara online antara lain dengan memaksimalkan fungsi internet dan media sosial untuk mengkomunikasikan Gerakan Kepatuhan Protokol Kesehatan dalam Berwisata.
Dipercayanya Bali sebagai salah satu destinasi wisata paling siap dalam penerapan protokol kesehatan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali. Bali sangat antusias untuk menyambut kedatangan kembali wisatawan yang sempat tertunda beberapa saat. Bali siap menyambut wisatawan dengan menerapkan Protokol Kesehatan berkonsep Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE) atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Ramah Lingkungan sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Baca juga: Bali Berencana Buka Keran Masuknya Wisman, Satgas Ingatkan Ini )
“Ekonomi dan Kesehatan harus berjalan beriringan sesuai dengan Penerapan CHSE pada sektor pariwisata di New Normal ini,” kata Ketua Pertiwi Indonesia Antarina SF Amir dalam Webinar dan Press Conference Program BALI I MISS U, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Serba Tak Pasti, Sri Mulyani Kesulitan Bikin Kebijakan Ekonomi )
Sehingga Budaya Patuh terhadap basic protokol kesehatan 3 M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak harus dipatuhi oleh semua pihak.
“Budaya patuh ini akan sangat membantu meminimalisir penularan COVID-19. Di sektor pariwisata ini akan membantu mewujudkan pariwisata yang sehat. Sehingga perekonomian akan kembali bergulir seiring dengan tetap terjaganya kesehatan wisatawan, para pelaku wisata dan masyarakat,” kata Antarina SF Amir.
Dia menjelaskan, dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk kembali membangkitkan pariwisata Bali dan meningkatkan kesadaran wisatawan untuk patuh menerapkan protokol kesehatan dalam berwisata, Perempuan Indonesia Maju (PIM), Pertiwi Indonesia, dan Prakarsa Nusantara menginisiasi sebuah kampanye pariwisata bernama BALI I MISS U.
Sementara itu, Ketua PIM dan salah satu penggagas dari Bali I Miss U, Lana T Koentjoro, mengatakan, “BALI I MISS U” adalah kalimat paling pas untuk menggambarkan suasana batin wisatawan dan masyarakat Bali yang sudah sangat rindu untuk saling bertemu kembali.
“Karena itu kami percaya bahwa masyarakat Bali saat ini siap menghadapi budaya kepatuhan tersebut sehingga para wisatawan dapat melakukan perjalanan wisata dengan aman, menyenangkan dan sehat. Hal ini sesuai dengan salah satu tagline dari BALI I MISS U yaitu Berangkat Sehat Pulang Sehat,” kata Lana.
Untuk mematuhi penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di sebagian kota di Indonesia, BALI I MISS U saat ini juga lebih banyak melakukan kegiatan secara online antara lain dengan memaksimalkan fungsi internet dan media sosial untuk mengkomunikasikan Gerakan Kepatuhan Protokol Kesehatan dalam Berwisata.
tulis komentar anda