AS-Eropa Siap Perlonggar Lockdown Agar Ekonomi Bergerak

Rabu, 15 April 2020 - 09:55 WIB
Trump, seorang politikus Republik, berulangkali menekankan bahwa rakyat AS harus kembali bekerja secepatnya. Dia menentang keputusan bersama para gubernur, dia menegaskan dirinya memiliki otoritas kuat untuk mengakhiri isolasi wilayah yang menghancurkan ekonomi AS dan mengancam 17 juta rakyat AS tidak memiliki pekerjaan selama tiga pekan.

Tapi, para pakar hukum menyatakan presiden memiliki keterbatasan kekuasaan di bawah Konstitusi AS untuk memerintah rakyatnya kembali bekerja. Kenapa? Itu membutuhkan pembukaan kembali kantor pemerintahan dan transportasi serta pusat bisnis lainnya. Gubernur juga diperlukan untuk membuka kembali bisnis, tetapi Trump mengatakan dirinya memiliki otoritas penuh.

“Presiden AS menyerukan seruan,” kata Trump pada konferensi pers selepas pengumuman para gubernur. “Apa yang dikatakan, kita akan bekerja dengan negara bagian,” ucapnya. Dia tidak menyebutkan secara spesifik klaim otoritas di atas negara bagian atau rencana detail untuk membuka kembali ekonomi. Pemerintahan Trump sebelumnya mengungkapkan upaya pelonggaran isolasi sebelumnya diperkirakan mencapai 1 Mei.

Jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di AS telah mencapai 23.000 dan 575.000 kasus infeksi virus mematikan itu. AS sebagai negara terpadat ketiga mencatat jumlah korban terbanyak akibat Covid-19 dibandingkan negara lain.

Korban meninggal dunia umumnya berada di New York. Cuomo mengungkapkan, jika pemerintah melakukan hal bodoh untuk memperlonggar isolasi terlalu cepat, maka hal buruk bisa terjadi di New York. Sebanyak 190.000 kasus positif korona ada di negara bagian itu. Adapun lebih dari 10.000 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di New York.

Akan tetapi, kemajuan yang dicapai akan dengan cepat berbalik jika warga New York tidak mematuhi protokol pembatasan sosial. “Anda bisa membalikkan angka itu dengan bersikap sembrono selama dua atau tiga hari,” katanya. Cuomo menegaskan bahwa dirinya meyakini “yang terburuk telah berakhir” di New York. Jumlah kematian harian di negara bagian itu mencapai 671 orang, yang terendah selama sepekan. “Jika kita terus bersikap cerdas, saya yakin kita berada pada awal jalur menuju normal,” katanya.

Negara-negara di Eropa mulai memperlonggar kebijakan lockdown. Ribuan toko di Austria kembali buka, terutama pusat perkebunan, perbelanjaan, dan warung-warung kecil. Bagaimanapun Pemerintah Austria mengimbau warga agar tetap menjaga jarak dan tidak berkumpul. Sampai berita ini diturunkan, peraturan agar masyarakat tidak meninggalkan rumah juga masih belum dicabut.

Selain Austria, negara Eropa lainnya juga memperlonggar lockdown. Spanyol membolehkan warganya kembali bekerja, sedangkan Denmark membolehkan anak-anak kembali sekolah.

Austria merupakan satu di antara negara yang pertama kali memberlakukan lockdown di Eropa bersamaan dengan Italia sekitar sebulan yang lalu. Austria menyatakan tingkat penularan mulai menurun akhir-akhir ini dengan total kasus 14.000 pasien.

Akhir pekan lalu, Kanselir Sebastian Kurz mengumumkan akan mencabut lockdown secara bertahap. Dalam sebuah surat terbuka, dia berharap Austria dapat melalui krisis ini secepatnya sehingga masyarakat dapat kembali hidup normal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content