Dua Bisikan Ibunda Sertai Eri Cahyadi saat Daftar ke KPU Surabaya
Jum'at, 04 September 2020 - 15:00 WIB
SURABAYA - Jalan Eri Cahyadi menuju pencalonannya sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan kini lebih lapang. Dua bisikan mujarab dari sang ibu Mas Ayu Eka Aisyah menyertainya sebelum mendaftar ke kantor KPU Surabaya, (4/9/2020).
Bersama istri dan kedua anaknya, Eri memilih untuk datang ke rumah orang tuanya sebelum ke KPU. Tradisi sungkem di keluarganya disertai dengan berbagai nasihat menjadi salah satu yang ingin didengarnya sebelum mendaftar sebagai calon wali kota. (Baca juga: Mundur Dari ASN, Eri Cahyadi Kemasi Barang dan Tinggalkan Kantor Bappeko)
Eri menuturkan, ibunya memberikan bekal surat Al Fatihah dan Al Ikhlas sebelum dirinya beranjak. “Bekal itu biasa beliau baca saat kami tidur, sejak kami masih kanak-kanak dulu,” kata Eri. (Baca juga: Diajak Gabung Gibran, Begini Jawaban Achmad Purnomo)
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surabaya melanjutkan, kedua orang tuanya selalu mengajarkan nilai-nilai tauhid dan welas asih. Dirinya juga selalu diajari amanah yang menjadi tanggung jawab dan dikejar sampai di akherat kelak.
“Setiap penderitaan warga akan ditagihkan kepada para pemimpin, apakah mereka sudah berlaku adil atau belum,” ucapnya.
Bersama istri dan kedua anaknya, Eri memilih untuk datang ke rumah orang tuanya sebelum ke KPU. Tradisi sungkem di keluarganya disertai dengan berbagai nasihat menjadi salah satu yang ingin didengarnya sebelum mendaftar sebagai calon wali kota. (Baca juga: Mundur Dari ASN, Eri Cahyadi Kemasi Barang dan Tinggalkan Kantor Bappeko)
Eri menuturkan, ibunya memberikan bekal surat Al Fatihah dan Al Ikhlas sebelum dirinya beranjak. “Bekal itu biasa beliau baca saat kami tidur, sejak kami masih kanak-kanak dulu,” kata Eri. (Baca juga: Diajak Gabung Gibran, Begini Jawaban Achmad Purnomo)
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surabaya melanjutkan, kedua orang tuanya selalu mengajarkan nilai-nilai tauhid dan welas asih. Dirinya juga selalu diajari amanah yang menjadi tanggung jawab dan dikejar sampai di akherat kelak.
“Setiap penderitaan warga akan ditagihkan kepada para pemimpin, apakah mereka sudah berlaku adil atau belum,” ucapnya.
(shf)
tulis komentar anda