Sulsel Siap Jadi Pusat Benih Jagung di Kawasan Timur Indonesia
Jum'at, 04 September 2020 - 06:44 WIB
Benih jagung yang dihasilkan kedepan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Sulsel, namun juga ke wilayah Indonesia Timur. "Kita ekspansi pasar. Kita mau Susel ini menjadi sumber benih Indonesia Timur. Negara kita negara agraria, ini yang harus kita push, karena pertanian inilah satu-satunya sekarang menjadi katup pengaman di masa pandemi ini," tegasnya.
Selama ini, lanjut Ardin, suplai benih jagung Sulsel dari berbagai sumber, misalnya multi coorporate internasional. Dengan kehadiran pabrik itu nantinya, Sulsel bisa mencukupi kebutuhannya sendiri dengan target hingga 10.000 ton lebih.
"Kita bisa mensuplai benih jagung di Sulsel dari kebutuhan 10.000 ton benih jagung. Sebagai awal kita bisa mensuplai 3.000 ton dulu. Tapi kalau sudah berkembang kan, minimal dia mengisi 50% dari kebutuhan Sulsel, selebihnya kita jual," urai Ardin.
Pemprov Sulsel juga akan menggandeng Perpadi sebagai mitra dalam menstabilkan harga jagung . Diakui, khusus komoditi jagung harganya memang anjlok. Kenyataan di lapangan, nilai jualnya masih dibawah harga yang ditetapkan pemerintah Rp3.150 per kilogram. Baca Juga : Perbaikan Manajemen Pertanian Dinilai Jadi Kunci Kesejahteraan Petani
Alasannya, jagung yang dihasilkan kadar airnya tinggi, ini belum sesuai standar. Makanya dukungan teknologi pengeringan (dryer) jagung dibutuhkan. Perpadi, kata dia, siap membantu pemerintah dalam hal ini.
"Inilah yang mau kita kerjasamakan, jagung yang kadar airnya tinggi, Perpadi tangani untuk hasilkan kadar air sesuai yang kita inginkan melalui melalui dryer yang dipunyai hampir semua penggilingan milik Perpadi," tambah dia.
Tidak hanya itu, Perpadi bahkan siap membeli semua produksi jagung yang dihasilkan petani dengan harga sesuai. Langkah ini kedepan akan difasilitasi lewat Perseroda Sulsel . "Dengan demikian, masyarakat atau petani kita tidak dirugikan lagi," harapnya.
Ardin tak menampik, Perpadi punya peran dalam menstabilkan harga. Khusus beras, dikatakan tidak bermasalah. Pasalnya selama ini Perpadi juga membeli gabah di petani kemudian menghasilkan beras yang selain dijual juga mensuplai ke bulog.
"Dengan begitu, stabilitas harga oleh bulog sangat difasilitasi oleh Perpadi. Makanya Perpadi punya peran sentral baik memgayomi petani karena membeli gabah petani menjadi beras, juga membantu pemerintah menstabilkan harga karena hasil penggilingan disuplai ke bulog," tandas Ardin.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sulsel, Hasnawi Wahid siap mendukung pemerintah dalam upaya mensejahterakan petani. Dengan fasilitas yang dimilikinya, Perpadi siap mendukung peningkatan produktivitas komoditi pangan hingga menstabilkan harga utamanya jagung .
Selama ini, lanjut Ardin, suplai benih jagung Sulsel dari berbagai sumber, misalnya multi coorporate internasional. Dengan kehadiran pabrik itu nantinya, Sulsel bisa mencukupi kebutuhannya sendiri dengan target hingga 10.000 ton lebih.
"Kita bisa mensuplai benih jagung di Sulsel dari kebutuhan 10.000 ton benih jagung. Sebagai awal kita bisa mensuplai 3.000 ton dulu. Tapi kalau sudah berkembang kan, minimal dia mengisi 50% dari kebutuhan Sulsel, selebihnya kita jual," urai Ardin.
Pemprov Sulsel juga akan menggandeng Perpadi sebagai mitra dalam menstabilkan harga jagung . Diakui, khusus komoditi jagung harganya memang anjlok. Kenyataan di lapangan, nilai jualnya masih dibawah harga yang ditetapkan pemerintah Rp3.150 per kilogram. Baca Juga : Perbaikan Manajemen Pertanian Dinilai Jadi Kunci Kesejahteraan Petani
Alasannya, jagung yang dihasilkan kadar airnya tinggi, ini belum sesuai standar. Makanya dukungan teknologi pengeringan (dryer) jagung dibutuhkan. Perpadi, kata dia, siap membantu pemerintah dalam hal ini.
"Inilah yang mau kita kerjasamakan, jagung yang kadar airnya tinggi, Perpadi tangani untuk hasilkan kadar air sesuai yang kita inginkan melalui melalui dryer yang dipunyai hampir semua penggilingan milik Perpadi," tambah dia.
Tidak hanya itu, Perpadi bahkan siap membeli semua produksi jagung yang dihasilkan petani dengan harga sesuai. Langkah ini kedepan akan difasilitasi lewat Perseroda Sulsel . "Dengan demikian, masyarakat atau petani kita tidak dirugikan lagi," harapnya.
Ardin tak menampik, Perpadi punya peran dalam menstabilkan harga. Khusus beras, dikatakan tidak bermasalah. Pasalnya selama ini Perpadi juga membeli gabah di petani kemudian menghasilkan beras yang selain dijual juga mensuplai ke bulog.
"Dengan begitu, stabilitas harga oleh bulog sangat difasilitasi oleh Perpadi. Makanya Perpadi punya peran sentral baik memgayomi petani karena membeli gabah petani menjadi beras, juga membantu pemerintah menstabilkan harga karena hasil penggilingan disuplai ke bulog," tandas Ardin.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sulsel, Hasnawi Wahid siap mendukung pemerintah dalam upaya mensejahterakan petani. Dengan fasilitas yang dimilikinya, Perpadi siap mendukung peningkatan produktivitas komoditi pangan hingga menstabilkan harga utamanya jagung .
tulis komentar anda