SMASIF SDGs Project 2025, Ajak Santri Praktiklan Ilmu dari Sekolah dan Pesantren
Rabu, 05 Februari 2025 - 08:24 WIB
SIDOARJO - Siswa kelas XI SMA Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur sedang mengikuti program SMASIF SDGs Project 2025, Towards Sustainable Education. Lewat program ini, mereka bukan hanya diberi ilmu di kelas dan pondok pesantren.
Program ini digelar 3-15 Februari 2025 yang terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama 3-8 Februari 2025 untuk santri putra dan 10-15 untuk santriwati.
Wakil Ketua Bidang Media dan Publikasi SMASIF SDGs Project 2025, Nasywa Imtiyaz menjelaskan, kegiatan ini untuk melatih para santri dan santriwati agar memiliki kepedulian terhadap sosial kemasyarakatan.
"Ini pengabdian masyarakat. Ya mengabdi di masyarakat. Apa yang selama ini didapat di pondok dan di sekolah, mereka terapkan di tempat pengabdian. Agar ilmunya manfaat," kata Nasywa, Rabu (5/2/2025).
SDGs atau Sustainable Development Goals sengaja dipilih untuk mendukung program yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan didukung negara-negara di dunia. SDGs ini terdiri dari 17 program yang mencakup beberapa bidang di antaranya pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan sebagainya.
Para santri dan santriwati SMASIF ini disebar di berbagai lokasi di Surabaya, Sidoarjo dan Kota Batu untuk melakukan kegiatan tersebut. Santri dibagi dalam beberapa kelompok di mana satu kelompok terdiri dari 10 orang.
Kelompok itu disebar sesuai dengan peminatan dan juga penilaian sekolah dan pondok. Bagi santri yang menempuh kelas internasional ditempatkan di Dusun Beru, Bumiaji, Kota Batu. Desa ini sudah menjadi mitra SMASIF sebagai tempat kegiatan bagi santri kelas internasional atau ICP.
Program ini digelar 3-15 Februari 2025 yang terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama 3-8 Februari 2025 untuk santri putra dan 10-15 untuk santriwati.
Baca Juga
Wakil Ketua Bidang Media dan Publikasi SMASIF SDGs Project 2025, Nasywa Imtiyaz menjelaskan, kegiatan ini untuk melatih para santri dan santriwati agar memiliki kepedulian terhadap sosial kemasyarakatan.
"Ini pengabdian masyarakat. Ya mengabdi di masyarakat. Apa yang selama ini didapat di pondok dan di sekolah, mereka terapkan di tempat pengabdian. Agar ilmunya manfaat," kata Nasywa, Rabu (5/2/2025).
SDGs atau Sustainable Development Goals sengaja dipilih untuk mendukung program yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan didukung negara-negara di dunia. SDGs ini terdiri dari 17 program yang mencakup beberapa bidang di antaranya pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan sebagainya.
Para santri dan santriwati SMASIF ini disebar di berbagai lokasi di Surabaya, Sidoarjo dan Kota Batu untuk melakukan kegiatan tersebut. Santri dibagi dalam beberapa kelompok di mana satu kelompok terdiri dari 10 orang.
Baca Juga
Kelompok itu disebar sesuai dengan peminatan dan juga penilaian sekolah dan pondok. Bagi santri yang menempuh kelas internasional ditempatkan di Dusun Beru, Bumiaji, Kota Batu. Desa ini sudah menjadi mitra SMASIF sebagai tempat kegiatan bagi santri kelas internasional atau ICP.
Lihat Juga :
tulis komentar anda