Prahara Singasari Dipicu Lembu Ampal Mengadu Domba Angkatan Perang Kerajaan

Selasa, 04 Februari 2025 - 08:09 WIB
Alhasil Lembu Ampal pun gagal melaksanakan tugasnya. Oleh karena tak menemukan buruannya, ia pun ketakutan sendiri, karena kegagalan berarti kematian baginya, dikutip dari buku "Sandyakala di Timur Jawa (1042 - 1527 M): Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit.

Lalu, ia pun menyembunyikan diri. Namun, dalam persembunyiannya Lembu Ampal tak sengaja, justru bertemu dengan Ranggawuni dan Mahisa Cempaka.

Akhirnya Lembu Ampal pun berserah diri, minta ampun, dan berbalik mengabdi pada mereka berdua.

Lembu Ampal kemudian melakukan adu domba di dalam tubuh angkatan perang Singasari sehingga tercipta kekacauan.

Karena tidak mampu mendamaikan kerusuhan tersebut, Tohjaya berniat menghukum mati para pemimpin tentaranya.

Mendengar keputusan itu, para perwira segera bergabung dengan kelompok Ranggawuni, tentu saja atas ajakan Lembu Ampal.

Setelah mendapat dukungan dari kaum tentara, Ranggawuni dan Mahisa Campaka memberontak terhadap kekuasaan Tohjaya. Tohjaya terluka parah dan akhirnya meninggal dalam pelariannya di Desa Katang Lumbang.
(shf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content