Prahara Singasari Dipicu Lembu Ampal Mengadu Domba Angkatan Perang Kerajaan
Selasa, 04 Februari 2025 - 08:09 WIB
JAKARTA - SOSOK Lembu Ampal menarik dibahas dalam perjalanan Kerajaan Singasari sebelum terjadi prahara. Berawal dari Tohjaya yang meminta pendapat mantri yakni Nhayaka dan Pranapaja, tentang sosok kedua keponakannya yakni Ranggawuni anak dari Anusapati.
Ranggawuni merupakan cucu Ken Dedes dengan Tunggul Ametung, serta Mahesa Cempaka putra Mahisa Wonga Teleng, cucu Ken Dedes dengan Ken Arok.
Para Nhayaka kemudian berpendapat jika mereka berdua tak ubahnya seperti duri dalam daging, dan jika ada kesempatan mereka pasti akan balas dendam, serta merebut tahta yang sesungguhnya masih hak mereka.
Tohjaya pun segera menyuruh Senopati Lembu Ampal untuk melenyapkan mereka berdua.
Dengan satu ancaman jika mereka berdua, yakni Ranggawuni dan Mahisa Cempaka tidak mati, maka sebagai gantinya adalah nyawanya Lembu Ampal sendiri.
Di Kakawin Pararaton itu juga konon disebutkan berencana melakukan pembunuhan yang akan dilakukan Lembu Ampal.
Tapi rencana itu akhirnya tercium oleh Ranggawuni dan Mahisa Cempaka, sehingga mereka berdua pun menyembunyikan diri.
Ranggawuni merupakan cucu Ken Dedes dengan Tunggul Ametung, serta Mahesa Cempaka putra Mahisa Wonga Teleng, cucu Ken Dedes dengan Ken Arok.
Para Nhayaka kemudian berpendapat jika mereka berdua tak ubahnya seperti duri dalam daging, dan jika ada kesempatan mereka pasti akan balas dendam, serta merebut tahta yang sesungguhnya masih hak mereka.
Tohjaya pun segera menyuruh Senopati Lembu Ampal untuk melenyapkan mereka berdua.
Dengan satu ancaman jika mereka berdua, yakni Ranggawuni dan Mahisa Cempaka tidak mati, maka sebagai gantinya adalah nyawanya Lembu Ampal sendiri.
Di Kakawin Pararaton itu juga konon disebutkan berencana melakukan pembunuhan yang akan dilakukan Lembu Ampal.
Tapi rencana itu akhirnya tercium oleh Ranggawuni dan Mahisa Cempaka, sehingga mereka berdua pun menyembunyikan diri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda