BNPB Bakal Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Debit Hujan di Sukabumi dan Cianjur
Jum'at, 06 Desember 2024 - 15:35 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggelar operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi debit hujan di Sukabumi juga Cianjur, Jawa Barat. Sehingga, penanganan bencana banjir dan longsor di Sukabumi dan Cianjur bisa berjalan maksimal.
“Informasi dari BMKG cuaca hujan ini masih akan terus terjadi sehingga khusus untuk Sukabumi dan Cianjur kita akan gelar operasi modifikasi cuaca,” ungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung wilayah terdampak di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).
Suharyanto mengatakan operasi modifikasi cuaca ini dalam rangka mengurangi jumlah atau debit hujan yang turun. “Tidak bisa sama sekali menghentikan karena ini merata ya seluruh Pulau Jawa dan memang musimnya hujan jadi kalau hujannya dihentikan sama sekali enggak mungkin paling tidak dengan operasi modifikasi cuaca itu debitnya berkurang sehingga tidak menimbulkan bencana yang berlebihan.”
Baca Juga: Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Meninggal, 7 Masih Hilang
Pada kesempatan itu, Suharyanto melaporkan sebanyak 5 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Sukabumi, Jawa Barat. Sementara itu, saat ini ada 7 orang yang masih dinyatakan hilang. “Sukabumi ini ada 5 yang meninggal dunia, ada 7 yang masih hilang,” ungkapnya.
Suharyanto mengatakan, puluhan rumah rusak akibat banjir dan longsor, bahkan masyarakat terdampak terpaksa harus direlokasi. “Ada puluhan rumah yang rusak berat dan nggak mungkin lagi tinggal di situ, harus direlokasi. Ada puluhan yang rusak sedang dan ada ratusan yang rusak ringan.”
“Saya katakan itu karena ini datanya masih terus bergerak ya, kita akan mulai terus pendataan. Biasanya kalau berkurang tidak ada tapi bertambah pasti iya,” paparnya.
Suharyanto menambahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah menetapkan status tanggap darurat.
“Artinya pemerintah pusat lewat BNPB langsung memberikan bantuan. Ini baru hari kedua ya kerjanya bencana tentu saja langkah-langkah masih fokus kepada penanganan darurat. Di titik ini ada 300 lebih pengungsi, masyarakat terdampak Kabupaten Sukabumi ada dua titik tapi di sini yang paling banyak,” pungkasnya.
“Informasi dari BMKG cuaca hujan ini masih akan terus terjadi sehingga khusus untuk Sukabumi dan Cianjur kita akan gelar operasi modifikasi cuaca,” ungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung wilayah terdampak di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).
Suharyanto mengatakan operasi modifikasi cuaca ini dalam rangka mengurangi jumlah atau debit hujan yang turun. “Tidak bisa sama sekali menghentikan karena ini merata ya seluruh Pulau Jawa dan memang musimnya hujan jadi kalau hujannya dihentikan sama sekali enggak mungkin paling tidak dengan operasi modifikasi cuaca itu debitnya berkurang sehingga tidak menimbulkan bencana yang berlebihan.”
Baca Juga: Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Meninggal, 7 Masih Hilang
Pada kesempatan itu, Suharyanto melaporkan sebanyak 5 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Sukabumi, Jawa Barat. Sementara itu, saat ini ada 7 orang yang masih dinyatakan hilang. “Sukabumi ini ada 5 yang meninggal dunia, ada 7 yang masih hilang,” ungkapnya.
Suharyanto mengatakan, puluhan rumah rusak akibat banjir dan longsor, bahkan masyarakat terdampak terpaksa harus direlokasi. “Ada puluhan rumah yang rusak berat dan nggak mungkin lagi tinggal di situ, harus direlokasi. Ada puluhan yang rusak sedang dan ada ratusan yang rusak ringan.”
“Saya katakan itu karena ini datanya masih terus bergerak ya, kita akan mulai terus pendataan. Biasanya kalau berkurang tidak ada tapi bertambah pasti iya,” paparnya.
Suharyanto menambahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah menetapkan status tanggap darurat.
“Artinya pemerintah pusat lewat BNPB langsung memberikan bantuan. Ini baru hari kedua ya kerjanya bencana tentu saja langkah-langkah masih fokus kepada penanganan darurat. Di titik ini ada 300 lebih pengungsi, masyarakat terdampak Kabupaten Sukabumi ada dua titik tapi di sini yang paling banyak,” pungkasnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda