Aktivitas Vulkanik Meningkat, Zona Bahaya Gunung Ibu di Halmahera Barat Diperluas

Senin, 02 Desember 2024 - 07:43 WIB
PVMBG Badan Geologi memperluas zona bahaya Gunung Ibu akibat peningkatan aktivitas vulkanik. FOTO/DOk.PVMBG
HALMAHERA BARAT - Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memperluas zona bahaya Gunung Ibu akibat peningkatan aktivitas vulkanik. Warga dan wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam radius 4 km dan sektoral 5,5 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid melaporkan gunungapi yang berada di Kecamatan Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara masih berada di level III atau siaga. Berdasarkan perkembangan terakhir aktivitas Gunung Ibu hingga 1 Desember 2024 terjadi gempa letusan atau erupsi sebanyak 2.577 kali.

"Kemudian 409 kali gempa guguran dan 2644 kali gempa hembusan, 16 kali gempa tornilo, 15116 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1260 gempa vulkanik dalam, 7 kali gempa teknik lokal, 438 kali gempa tektonik jauh dan 3 kali gempa getaran banjir," kata Wafid dalam keterangan resminya, Senin (2/12/2024).

Wafid mengatakan aktivitas kegempaan Gunung Ibu didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa letusan atau erupsi, dan gempa hembusan yang mengindikasikan supply magma di kedalaman dangkal dan aktivitas pelepasan energi.



"Kenaikan aktivitas vulkanik pada Gunung Ibu dapat memicu erupsi dengan peningkatan ketinggian kolom erupsi," ujarnya.

Sementara, Wafid mengatakan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga tanggal 1 Desember 2024 pada pukul 22.00 WIT serta potensi ancaman bahayanya.

"Maka rekomendasi diperluas, di mana masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati Gunung Ibu di dalam radius 4 km dan sektoral 5,5 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu," kata Wafid.

Wafid mengatakan jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

"Penduduk yang berada di luar radius 4 km dan berada di luar sektoral 5,5 km harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Daerah," kata Wafid.

Wafid pun mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu diharap mewaspadai potensi laharan di sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Ibu, terutama bila terjadi hujan lebat di bagian puncak. "Karena dengan menumpuknya material di puncak Gunung Ibu, laharan yang berpotensi terjadi juga semakin besar," imbaunya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content