Pernikahan Dini, Begini Risiko Bagi Organ Reproduksi
Minggu, 30 Agustus 2020 - 20:51 WIB
SEMARANG - Pernikahan dini masih menjadi permasalahan serius di Tanah Air. Bukan hanya berdampak pada permasalahan sosial melainkan juga pada kesehatan ibu muda karena organ reproduksinya masih belum sempurna.
(Baca juga: 199 Santri Positif COVID-19, 6 Ribu Santri Darussalam Diswab )
" Menikah muda atau di bawah usia 18 tahun, organ reproduksi belum sempurna," kata Kepala Prodi S1 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang, Agnes Isti Harjanti, saat menggelar Webinar Kebidanan.
Agnes menambahkan beberapa faktor penyebab pernikahan dini adalah anggapan orang tua yang salah. Di antaranya, tingkat ekonomi yang rendah dan pergaulan bebas. Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan menyebabkan orang tua terpaksa menikahkan anaknya di usia muda.
"Hal ini dikhawatirkan menyebabkan kehamilan bermasalah, kelahiran bayi prematur, depresi setelah melahirkan sampai dengan kematian ibu," terangnya. (Baca juga: Janda Muda Ditemukan Tewas Bersimbah Darah dengan Leher Digorok )
Menurutnya, angka pernikahan anak di Indonesia tercatat sebagai peringkat dua se-ASEAN. Sementara Jawa Tengah, menduduki peringkat tujuh dari seluruh Indonesia. (Baca juga: Kobaran Api Hanguskan 6,5 Hektar Hutan di Konawe Selatan )
Dosen Prodi S1 Kebidanan STIKES Telogorejo, Widya Mariyana menyampaikan, usia remaja merupakan masa yang menyenangkan. Banyak sekali perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada tahap ini.
"Namun banyak juga resiko yang terjadi pada masa remaja ini, selain seks bebas ada HIV/AIDS dan NAPZA. Karena faktor 'ingin coba-coba' membuat banyaknya remaja terjerumus dalam dunia kelam," ungkap dia.
(Baca juga: 199 Santri Positif COVID-19, 6 Ribu Santri Darussalam Diswab )
" Menikah muda atau di bawah usia 18 tahun, organ reproduksi belum sempurna," kata Kepala Prodi S1 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang, Agnes Isti Harjanti, saat menggelar Webinar Kebidanan.
Agnes menambahkan beberapa faktor penyebab pernikahan dini adalah anggapan orang tua yang salah. Di antaranya, tingkat ekonomi yang rendah dan pergaulan bebas. Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan menyebabkan orang tua terpaksa menikahkan anaknya di usia muda.
"Hal ini dikhawatirkan menyebabkan kehamilan bermasalah, kelahiran bayi prematur, depresi setelah melahirkan sampai dengan kematian ibu," terangnya. (Baca juga: Janda Muda Ditemukan Tewas Bersimbah Darah dengan Leher Digorok )
Menurutnya, angka pernikahan anak di Indonesia tercatat sebagai peringkat dua se-ASEAN. Sementara Jawa Tengah, menduduki peringkat tujuh dari seluruh Indonesia. (Baca juga: Kobaran Api Hanguskan 6,5 Hektar Hutan di Konawe Selatan )
Dosen Prodi S1 Kebidanan STIKES Telogorejo, Widya Mariyana menyampaikan, usia remaja merupakan masa yang menyenangkan. Banyak sekali perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada tahap ini.
"Namun banyak juga resiko yang terjadi pada masa remaja ini, selain seks bebas ada HIV/AIDS dan NAPZA. Karena faktor 'ingin coba-coba' membuat banyaknya remaja terjerumus dalam dunia kelam," ungkap dia.
(eyt)
tulis komentar anda