Pekan Depan, WHO Mulai Terima Vaksin COVID-19 dari Seluruh Dunia
Sabtu, 29 Agustus 2020 - 19:38 WIB
NEW YORK - Pengembangan vaksin COVID-19 di seluruh dunia mulai menghasilkan, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menerima serangkaian vaksin COVID-19 .
Rencananya, vaksin ini akan diperuntukkan untuk seluruh dunia. Namun, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan mereka sendiri untuk mengamankan jutaan dosis vaksin COVID-19 bagi warganya.
Hal ini mengabaikan peringatan badan PBB tersebut bahwa "nasionalisme vaksin" akan menekan pasokan.
Para ahli memperingatkan jika negara lainnya juga melakukan hal sama, maka strategi WHO untuk memerangi pandemi virus Corona secara global dan adil berisiko gagal.
“Jika itu terjadi, cukup jelas bahwa volume vaksin yang tersedia tidak mencukupi untuk negara lain, terutama dalam enam hingga sembilan bulan pertama,” kata Alex Harris, Kepala Kebijakan Global di badan amal kesehatan Wellcome Trust, dikutip dari Reuters, Sabtu (29/8/2020).
Negara-negara yang ingin menjadi bagian dari inisiatif WHO , yang dijuluki COVAX, harus mengirimkan pernyataan ketertarikan paling lambat hari Senin (31/8/2020).
Lebih dari 170 negara, termasuk Kanada, Norwegia, Korea Selatan, dan Inggris, telah mengajukan pernyataan minat yang tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam skema tersebut.
Skema seperti ini oleh WHO disebut-sebut sebagai satu-satunya inisiatif global untuk memastikan vaksin COVID-19 tersedia di seluruh dunia, baik untuk negara kaya atau negara miskin.
Rencananya, vaksin ini akan diperuntukkan untuk seluruh dunia. Namun, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan mereka sendiri untuk mengamankan jutaan dosis vaksin COVID-19 bagi warganya.
Hal ini mengabaikan peringatan badan PBB tersebut bahwa "nasionalisme vaksin" akan menekan pasokan.
Para ahli memperingatkan jika negara lainnya juga melakukan hal sama, maka strategi WHO untuk memerangi pandemi virus Corona secara global dan adil berisiko gagal.
“Jika itu terjadi, cukup jelas bahwa volume vaksin yang tersedia tidak mencukupi untuk negara lain, terutama dalam enam hingga sembilan bulan pertama,” kata Alex Harris, Kepala Kebijakan Global di badan amal kesehatan Wellcome Trust, dikutip dari Reuters, Sabtu (29/8/2020).
Negara-negara yang ingin menjadi bagian dari inisiatif WHO , yang dijuluki COVAX, harus mengirimkan pernyataan ketertarikan paling lambat hari Senin (31/8/2020).
Lebih dari 170 negara, termasuk Kanada, Norwegia, Korea Selatan, dan Inggris, telah mengajukan pernyataan minat yang tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam skema tersebut.
Skema seperti ini oleh WHO disebut-sebut sebagai satu-satunya inisiatif global untuk memastikan vaksin COVID-19 tersedia di seluruh dunia, baik untuk negara kaya atau negara miskin.
tulis komentar anda