Bazar UMKM di Makassar, Wujud Komitmen BUMN Perkuat Ekonomi Lokal
Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:56 WIB
Poin kedua, kata Loro, dukungan pembiayaan dari BUMN khususnya dari Himbara (Himpunan Bank' Milik Negara) dan juga non Himbara yang memiliki program penyaluran pembiayaan, seperti Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani).
"Dukungan nyata yang ketiga, yakni dukungan perluasan pemasaran yang telah disiapkan BUMN melalui platform Pasar Digital (Padi) UMKM yang dapat menjadi ruang pertemuan antara penjual dan pembeli. Dimana saat ini ada 93 BUMN yang dapat melihat produk-produk UMKM dalam platform digital tersebut," pungkasnya.
Saat ini seluruh pelaku UMKM ini bersemangat untuk menghasilkan produk, akan ntapi peluangnya terbentur ketika terdapat dua hal.
"Yang pertama terkait dengan pemasaran, dan yang kedua terkait dengan akses ke lembaga pembiayaan," ujar Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman.
Jufri menjelaskan, banyak kredit usaha rakyat yang tidak mensyaratkan banyak hal, tetapi masyarakat atau pelaku ekonomi ini tidak punya waktu untuk mengurus berbagai hal untuk memenuhi persyaratan dari lembaga pembiayaan.
Sehingga, kata Jufri, pemerintah ataupun stakeholder terkait harus mendukung upaya pengembangan UMKM dengan membuka dan memperluas akses pasar.
"Itu suatu keniscayaan dan apa yang dilakukan oleh pegadaian dan beberapa BUMN (selaku penyelenggara kegiatan) untuk mendukung upaya ini. Ini bagian dari upaya kita memperluas akses pasar, sehingga pada saatnya nanti itu akan membangun kemandirian para pelaku UMKM," pungkasnya.
Keenam BUMN Penyelenggara menghadirkan 86 UMKM yang menampilkan ragam produk kerajinan khas Makassar, Toraja, dan beberapa daerah lain.
"Dukungan nyata yang ketiga, yakni dukungan perluasan pemasaran yang telah disiapkan BUMN melalui platform Pasar Digital (Padi) UMKM yang dapat menjadi ruang pertemuan antara penjual dan pembeli. Dimana saat ini ada 93 BUMN yang dapat melihat produk-produk UMKM dalam platform digital tersebut," pungkasnya.
Saat ini seluruh pelaku UMKM ini bersemangat untuk menghasilkan produk, akan ntapi peluangnya terbentur ketika terdapat dua hal.
"Yang pertama terkait dengan pemasaran, dan yang kedua terkait dengan akses ke lembaga pembiayaan," ujar Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman.
Jufri menjelaskan, banyak kredit usaha rakyat yang tidak mensyaratkan banyak hal, tetapi masyarakat atau pelaku ekonomi ini tidak punya waktu untuk mengurus berbagai hal untuk memenuhi persyaratan dari lembaga pembiayaan.
Sehingga, kata Jufri, pemerintah ataupun stakeholder terkait harus mendukung upaya pengembangan UMKM dengan membuka dan memperluas akses pasar.
"Itu suatu keniscayaan dan apa yang dilakukan oleh pegadaian dan beberapa BUMN (selaku penyelenggara kegiatan) untuk mendukung upaya ini. Ini bagian dari upaya kita memperluas akses pasar, sehingga pada saatnya nanti itu akan membangun kemandirian para pelaku UMKM," pungkasnya.
Keenam BUMN Penyelenggara menghadirkan 86 UMKM yang menampilkan ragam produk kerajinan khas Makassar, Toraja, dan beberapa daerah lain.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda