Komoditas Kayu Olahan Berkontribusi Besar Tingkatkan Ekonomi Warga Gorontalo

Kamis, 24 Oktober 2024 - 22:30 WIB
Komoditas wood pellet atau pellet kayu menjadi penyumbang terbesar bagi total devisa ekspor Gorontalo 2024. Foto/Ilustrasi
GORONTALO - Komoditas wood pellet atau pellet kayu menjadi penyumbang terbesar bagi total devisa ekspor Gorontalo 2024. Kayu olahan ini berkontribusi Rp335,58 miliar atau lebih dari 60% yang tercatat di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Gorontalo.

Kepala BKHIT Gorontalo Azhar Ismail menjelaskan sepanjang 2024, ada tujuh (7) komoditas unggulan ekspor tumbuhan yang berkontribusi terhadap devisa ekspor di Gorontalo.

“Nilai ekspor dari 7 komoditas tumbuhan yang diekspor sebesar Rp551,05 miliar dari total 239 kali ekspor,” kata Azhar dalam acara ‘Bincang Asik Bea Cukai Gorontalo Dorong Percepatan dan Peningkatan Ekspor Komoditi Gorontalo’ di Gorontalo, Rabu (23/10/2024).





Azhar menjelaskan ketujuh komoditas unggulan tumbuhan yang berkontribusi terhadap devisa ekspor Gorontalo sepanjang 2024 yakni; jagung biji yang di ekspor ke Filipina sebanyak 4 kali senilai Rp132,68 miliar.

Kemudian kelapa parut ke Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Polandia sebanyak 180 kali senilai Rp40,33 miliar; santan kelapa ke China, Malaysia sebanyak 28 kali senilai Rp9,79 miliar; minyak kelapa mentah ke China sebanyak 10 kali senilai Rp 4,78 miliar.

Air kelapa ke China sebanyak 1 kali senilai Rp70,07 juta; kayu olahan (wood pellet) ke Korea Selatan dan Jepang sebanyak 14 kali senilai Rp 335, 58 miliar; dan tetes tebu ke Filipina sebanyak 2 kali senilai Rp27,79 miliar. Sehingga total ada 239 kali ekspor senilai Rp551,05 miliar.

Manager Kepelabuhan PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Tommy Darmadi menyampaikan bahwa BJA dalam tahun 2024, terhitung hingga bulan Oktober, telah mengekspor wood pellet sebanyak 14 kali dengan total nilai berkisar Rp 335,58 miliar, dengan tujuan ke Jepang dan Korea Selatan.

“Sebagai perusahaan produsen wood pellet yang beroperasi di Pohuwato, Gorontalo, kami menjalankan bisnis wood pellet ini sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Termasuk menjalankan proses ekspor produk ke Jepang dan Korea Selatan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Bea Cukai Gorontalo Ade Zirwan menjelaskan penghargaan diberikan kepada PT Biomasa Jaya Abadi karena perusahaan tercatat sebagai penyumbang devisi ekspor terbesar di Gorontalo.

“Yang melatarbelakangi pemberian penghargaan ini adalah dampak bisnis ekspor PT BJA yang terus meningkat dari aspek makro ekonominya. Prestasi ini perlu diapresiasi untuk mendorong industri di Gorontalo,” kata Ade.
(ams)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content