Kisah Umar bin Khattab RA Terulang, Janda Ini Masak Batu untuk 8 Anaknya yang Lapar
Sabtu, 02 Mei 2020 - 12:36 WIB
Seperti banyak warga Kenya berpenghasilan rendah, Kitsao telah berjuang untuk mendapatkan uang selama sebulan terakhir sejak pemerintah memberlakukan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus corona baru, termasuk larangan bepergian ke dalam dan ke luar kota-kota besar. Demikian laporan jurnalis BBC, Basillioh Mutahi dari Ibu Kota Kenya, Nairobi.
Banyak perusahaan telah mengurangi operasi mereka atau telah menangguhkan semuanya, yang berarti bahwa pekerja yang bergantung pada kontrak pendek atau pekerjaan kasar tidak memiliki cara alternatif untuk mendapatkan mata pencaharian mereka.
Mereka yang menjalankan bisnis kecil juga terkena dampak jam malam yang diberlakukan hingga fajar.
Kisah putus asa Kitsao bertepatan dengan bocoran laporan bahwa Kementerian Kesehatan telah menghabiskan banyak uang sumbangan Bank Dunia yang semestinya untuk menanggapi pandemi COVID-19. Namun, uang sumbangan itu dibelanjakan untuk teh, makanan ringan, dan airtime telepon seluler untuk staf mereka.
Rincian tentang berapa banyak orang yang diberikan tidak jelas, namun ada kemarahan di media sosial bahwa pemerintah membelanjakan sejumlah uang tersebut pada saat banyak warga Kenya terus menderita.
Negara Afrika Timur ini telah mencatat 395 kasus infeksi COVID-19 dengan 17 kematian.
Banyak perusahaan telah mengurangi operasi mereka atau telah menangguhkan semuanya, yang berarti bahwa pekerja yang bergantung pada kontrak pendek atau pekerjaan kasar tidak memiliki cara alternatif untuk mendapatkan mata pencaharian mereka.
Mereka yang menjalankan bisnis kecil juga terkena dampak jam malam yang diberlakukan hingga fajar.
Kisah putus asa Kitsao bertepatan dengan bocoran laporan bahwa Kementerian Kesehatan telah menghabiskan banyak uang sumbangan Bank Dunia yang semestinya untuk menanggapi pandemi COVID-19. Namun, uang sumbangan itu dibelanjakan untuk teh, makanan ringan, dan airtime telepon seluler untuk staf mereka.
Rincian tentang berapa banyak orang yang diberikan tidak jelas, namun ada kemarahan di media sosial bahwa pemerintah membelanjakan sejumlah uang tersebut pada saat banyak warga Kenya terus menderita.
Negara Afrika Timur ini telah mencatat 395 kasus infeksi COVID-19 dengan 17 kematian.
(vit)
Lihat Juga :
tulis komentar anda