Konflik Internal Bangsawan Bikin Kerajaan Sunda Kerap Berganti Ibu Kota
Selasa, 03 September 2024 - 06:04 WIB
Dua raja berikutnya, yaitu raja Sunda ke-22 dan ke-23, memerintah di Pakuan. Namun, raja ke-24 memerintah di Galuh, dan raja ke-25, Prabu Guru Darmasiksa, awalnya berkedudukan di Saunggalah sebelum akhirnya pindah ke Pakuan.
Putranya, Prabu Ragasuci, berkedudukan di Saunggalah dan dimakamkan di Taman, Ciamis. Meskipun perpindahan ibu kota ini terlihat merepotkan, namun hal ini memiliki dampak positif dalam memperkuat identitas etnis di Jawa Barat.
Tradisi di Galuh dan Sunda memang memiliki perbedaan yang signifikan.
Ada yang mengatakan bahwa orang Galuh lebih dekat dengan air, sementara orang Sunda lebih erat dengan gunung. Yang satu memiliki mitos buaya, sementara yang lainnya memiliki mitos harimau. Bahkan, tradisi penyemayaman jenazah pun berbeda-beda.
Lihat Juga: Kisah Malam Takbiran di Timor Timur, Bukan Diiringi Suara Bedug Melainkan Desingan Peluru
Putranya, Prabu Ragasuci, berkedudukan di Saunggalah dan dimakamkan di Taman, Ciamis. Meskipun perpindahan ibu kota ini terlihat merepotkan, namun hal ini memiliki dampak positif dalam memperkuat identitas etnis di Jawa Barat.
Tradisi di Galuh dan Sunda memang memiliki perbedaan yang signifikan.
Ada yang mengatakan bahwa orang Galuh lebih dekat dengan air, sementara orang Sunda lebih erat dengan gunung. Yang satu memiliki mitos buaya, sementara yang lainnya memiliki mitos harimau. Bahkan, tradisi penyemayaman jenazah pun berbeda-beda.
Lihat Juga: Kisah Malam Takbiran di Timor Timur, Bukan Diiringi Suara Bedug Melainkan Desingan Peluru
(ams)
tulis komentar anda