Kisah Jenderal Kopassus Soegito Perintahkan Luhut Pandjaitan Cari Makanan saat Peristiwa Malari
Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:42 WIB
Soegito pun tiba-tiba teringat dengan seorang kenalannya di daerah Jakarta Pusat, yang mungkin bisa diminta tolong.
Ia lalu memanggil Luhut Pandjaitan dan memerintahkannya menemui seseorang di Jakarta Pusat untuk mendapatkan bantuan makanan. Balik-balik Luhut membawa roti banyak sekali.
"Saya tidak tahu anggota di tempat yang lain, apakah bisa makan malam itu," kenang Soegito menyesalkan sikap pimpinan saat itu yang tidak memikirkan logistik anggotanya.
Dalam dua hari tugas pengamanan di Senen saat peristiwa bakar-membakar itu, banyak kejadian dialami Soegito dan anggotanya. Seperti Kapten Adrian Sitorus yang terkena lemparan botol sehingga melukai kepalanya.
Sambil marah-marah, Adrian membentak-bentak ke arah gerombolan massa dan menyuruh mereka lompat ke dalam api.
"Tapi Adrian luar biasa saat itu, dia sanggup membendung aksi anarkis mahasiswa, dia pahlawannya," ujar mantan Pangkostrad ini.
Di tengah kekacauan dan kesibukannya mengendalikan situasi di lapangan, Soegito masih direpotkan dengan laporan ban truk pengangkut pasukan bocor.
Kepada sopirnya ia perintahkan untuk mengambil saja ban truk yang ditinggalkan pemiliknya di pinggir jalan. Ada lagi anggotanya yang datang kepadanya sambil membawa segenggam perhiasan dan jam-jam bermerk terkenal.
Soegito sempat tertegun sebelum bilang, serahkan saja ke Kodam. Saat itu ia terngiang ucapan ayahnya Soeleman untuk jangan sekali-kali mengambil sesuatu yang bukan haknya.
Selang berapa lama, anggota tadi kembali dan melaporkan bahwa barang-barang tadi sudah diserahkannya ke Garnisun sesuai perintah Pangdam Jaya.
Ia lalu memanggil Luhut Pandjaitan dan memerintahkannya menemui seseorang di Jakarta Pusat untuk mendapatkan bantuan makanan. Balik-balik Luhut membawa roti banyak sekali.
"Saya tidak tahu anggota di tempat yang lain, apakah bisa makan malam itu," kenang Soegito menyesalkan sikap pimpinan saat itu yang tidak memikirkan logistik anggotanya.
Dalam dua hari tugas pengamanan di Senen saat peristiwa bakar-membakar itu, banyak kejadian dialami Soegito dan anggotanya. Seperti Kapten Adrian Sitorus yang terkena lemparan botol sehingga melukai kepalanya.
Sambil marah-marah, Adrian membentak-bentak ke arah gerombolan massa dan menyuruh mereka lompat ke dalam api.
"Tapi Adrian luar biasa saat itu, dia sanggup membendung aksi anarkis mahasiswa, dia pahlawannya," ujar mantan Pangkostrad ini.
Di tengah kekacauan dan kesibukannya mengendalikan situasi di lapangan, Soegito masih direpotkan dengan laporan ban truk pengangkut pasukan bocor.
Kepada sopirnya ia perintahkan untuk mengambil saja ban truk yang ditinggalkan pemiliknya di pinggir jalan. Ada lagi anggotanya yang datang kepadanya sambil membawa segenggam perhiasan dan jam-jam bermerk terkenal.
Soegito sempat tertegun sebelum bilang, serahkan saja ke Kodam. Saat itu ia terngiang ucapan ayahnya Soeleman untuk jangan sekali-kali mengambil sesuatu yang bukan haknya.
Selang berapa lama, anggota tadi kembali dan melaporkan bahwa barang-barang tadi sudah diserahkannya ke Garnisun sesuai perintah Pangdam Jaya.
tulis komentar anda