Kisah Anak Pedagang Plastik Raih Gelar Sarjana Metalurgi ITB dengan IPK 3,99
Selasa, 30 Juli 2024 - 17:49 WIB
BOYOLALI - Musholizaky Aflahal Mu’min, anak pedagang plastik di Pasar Lebak, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meraih gelar Sarjana Metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 3,99.
Musholizaky Aflahal Mu’min, mahasiswa Teknik Metalurgi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB angkatan 2020. Zaky, sapaan akrabnya, merupakan salah seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).
Zaky merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, ibunya adalah pedagang plastik di Pasar Boyolali. Dengan berbagai keterbatasan yang ada, Zaky membuktikan dapat meraih prestasi di perkuliahan dengan semangat belajar tinggi.
Terkait cara belajar, Zaky mengatakan, kuncinya adalah belajar dengan penuh cinta. Pertama, cinta kepada materi kuliah yang diberikan di kampus.
Kedua, cinta orang tua karena sudah memberikan dukungan dari berbagai segi, baik material, doa, dan sebagainya. “Ketiga, cinta terhadap dosen,” katanya, Selasa (30/7/2024).
Zaky berpesan agar selalu ingat kepada pengorbanan orang tua agar anak-anaknya sukses ketika lelah dalam belajar. Selain prestasi di bidang akademik, Zaky aktif di bidang nonakademik dengan tergabung dalam Ikatan Mahasiwa Metalurgi (IMMG) ITB.
Dia juga aktif di berbagai kegiatan lain seperti menjadi pantia di kegiatan international dan beberapa kali memenangi perlombaan. Salah satunya juara 2 case study competition the 18th metallurgy and materials week 2023 yang digelar MNMS UI.
Musholizaky Aflahal Mu’min, mahasiswa Teknik Metalurgi Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB angkatan 2020. Zaky, sapaan akrabnya, merupakan salah seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).
Zaky merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, ibunya adalah pedagang plastik di Pasar Boyolali. Dengan berbagai keterbatasan yang ada, Zaky membuktikan dapat meraih prestasi di perkuliahan dengan semangat belajar tinggi.
Baca Juga
Terkait cara belajar, Zaky mengatakan, kuncinya adalah belajar dengan penuh cinta. Pertama, cinta kepada materi kuliah yang diberikan di kampus.
Kedua, cinta orang tua karena sudah memberikan dukungan dari berbagai segi, baik material, doa, dan sebagainya. “Ketiga, cinta terhadap dosen,” katanya, Selasa (30/7/2024).
Zaky berpesan agar selalu ingat kepada pengorbanan orang tua agar anak-anaknya sukses ketika lelah dalam belajar. Selain prestasi di bidang akademik, Zaky aktif di bidang nonakademik dengan tergabung dalam Ikatan Mahasiwa Metalurgi (IMMG) ITB.
Dia juga aktif di berbagai kegiatan lain seperti menjadi pantia di kegiatan international dan beberapa kali memenangi perlombaan. Salah satunya juara 2 case study competition the 18th metallurgy and materials week 2023 yang digelar MNMS UI.
tulis komentar anda