Tim Arkeolog Temukan Struktur Pagar Kuno di Mojokerto, Diduga dari Era Majapahit
Minggu, 21 Juli 2024 - 07:39 WIB
MOJOKERTO - Tim arkeolog dari Balai Pelestari Kebudayaan Jawa Timur berhasil menemukan struktur purbakala berupa pagar kuno sepanjang 150 meter di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto . Pagar ini diduga mengelilingi situs Bhree Kahuripan, peninggalan Kerajaan Majapahit pada era Tribuana Tunggadewi, dengan luas sekitar 6,5 hektar.
Penemuan ini dilakukan oleh tim arkeolog setelah melakukan penggalian selama 25 hari. Pagar kuno tersebut terbuat dari batu bata merah, membentang sejauh 150 meter ke arah timur dengan kedalaman pondasi antara 1 hingga 1,5 meter dan ketebalan mencapai 150 sentimeter. Di antara pagar tersebut, juga ditemukan bagian yang menonjol yang diduga sebagai pilar pagar kuno.
Muhammad Ikhwan, salah satu arkeolog dari Balai Pelestari Kebudayaan Jawa Timur, menjelaskan bahwa berdasarkan angka tahun di batu yoni, Candi Bhree Kahuripan dibangun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, yakni sekitar tahun 1350 hingga 1389 Masehi. Candi Bhree Kahuripan didirikan untuk mengenang jasa baik tokoh yang sudah wafat dalam bentuk monumen, namun tetap berfungsi sebagai bangunan suci.
"Dalam penggalian ini, kami juga menemukan beberapa anak tangga yang diduga sebagai pintu gapura masuk. Meski belum sepenuhnya digali, pagar kuno ini jelas mengelilingi situs Bhree Kahuripan," tambah Ikhwan.
Penemuan ini menambah daftar panjang situs bersejarah yang ditemukan di wilayah Mojokerto, memberikan gambaran lebih jelas tentang kejayaan Kerajaan Majapahit. Struktur pagar kuno ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang peradaban masa lalu dan mendorong pelestarian situs sejarah di Indonesia.
Penemuan ini dilakukan oleh tim arkeolog setelah melakukan penggalian selama 25 hari. Pagar kuno tersebut terbuat dari batu bata merah, membentang sejauh 150 meter ke arah timur dengan kedalaman pondasi antara 1 hingga 1,5 meter dan ketebalan mencapai 150 sentimeter. Di antara pagar tersebut, juga ditemukan bagian yang menonjol yang diduga sebagai pilar pagar kuno.
Muhammad Ikhwan, salah satu arkeolog dari Balai Pelestari Kebudayaan Jawa Timur, menjelaskan bahwa berdasarkan angka tahun di batu yoni, Candi Bhree Kahuripan dibangun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, yakni sekitar tahun 1350 hingga 1389 Masehi. Candi Bhree Kahuripan didirikan untuk mengenang jasa baik tokoh yang sudah wafat dalam bentuk monumen, namun tetap berfungsi sebagai bangunan suci.
"Dalam penggalian ini, kami juga menemukan beberapa anak tangga yang diduga sebagai pintu gapura masuk. Meski belum sepenuhnya digali, pagar kuno ini jelas mengelilingi situs Bhree Kahuripan," tambah Ikhwan.
Penemuan ini menambah daftar panjang situs bersejarah yang ditemukan di wilayah Mojokerto, memberikan gambaran lebih jelas tentang kejayaan Kerajaan Majapahit. Struktur pagar kuno ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang peradaban masa lalu dan mendorong pelestarian situs sejarah di Indonesia.
(hri)
tulis komentar anda