Imbas PSBB Surabaya; Terminal Mojokerto Sepi, Kernet Bus Depresi
Jum'at, 01 Mei 2020 - 21:10 WIB
Sejak pagi, kata Yazid, pria berusia 45 tahun itu sudah gelisah. Ia nampak berbicara sendiri di ruang tunggu penumpang bus. Sebab, sedari pagi tidak ada satupun bus yang beroprasi. Lantaran ketentuan PSSB di Surabaya, membuat PO Bus Ijo sementara waktu menghentikan seluruh awak bus karena larangan beroprasi.
"Sebelum PSBB memang sudah sepi penumpang, ditambah lagi ada PSBB akhirnya mereka tak memiliki penghasilan. Ini sudah tiga hari tidak jalan sama sekali. Dia kaya orang stres, tidak ada pemasukan sama sekali. Karena tidak ada penghasilan untuk anak istrinya, tidak bisa beli beras karena tidak punya uang," imbuhnya.
Aksi Yazid duduk bersimpuh dihadapan petugas sembari menangis itu baru reda setelah Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional, UPT LLAJ Mojokerto, Dishub Jawa Timur, Yoyok Kristyowahono mendatanginya. Usai diberikan penjelasan, Slamet pun akhirnya bisa menerima kenyataan tersebut dan kembali ke rumahnya.
Menurut Yazid, ada sekitar 20 bus terparkir di Terminal Kertajaya Mojokerto saat ini. Dari jumlah itu, ada puluhan orang yang mengais rejeki untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Akan tetapi, imbas dari mewabahnya virus Covid-19 itu benar-benar membuat puluhan awak bus merana.
"Memang sejak diberlakukan PSSB, semua PO bus langsung menghentikan operasinya. Sehingga banyak yang mengeluh, apalagi mereka yang benar-benar menggantungkan hidupnya dari pekerjaan ini. Ini tadi saja, hanya ada sekitar 10 penumpang yang naik bus kuning, lihat sendirikan kondisinya lengang sekali," tandas Yazid
"Sebelum PSBB memang sudah sepi penumpang, ditambah lagi ada PSBB akhirnya mereka tak memiliki penghasilan. Ini sudah tiga hari tidak jalan sama sekali. Dia kaya orang stres, tidak ada pemasukan sama sekali. Karena tidak ada penghasilan untuk anak istrinya, tidak bisa beli beras karena tidak punya uang," imbuhnya.
Aksi Yazid duduk bersimpuh dihadapan petugas sembari menangis itu baru reda setelah Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional, UPT LLAJ Mojokerto, Dishub Jawa Timur, Yoyok Kristyowahono mendatanginya. Usai diberikan penjelasan, Slamet pun akhirnya bisa menerima kenyataan tersebut dan kembali ke rumahnya.
Menurut Yazid, ada sekitar 20 bus terparkir di Terminal Kertajaya Mojokerto saat ini. Dari jumlah itu, ada puluhan orang yang mengais rejeki untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Akan tetapi, imbas dari mewabahnya virus Covid-19 itu benar-benar membuat puluhan awak bus merana.
"Memang sejak diberlakukan PSSB, semua PO bus langsung menghentikan operasinya. Sehingga banyak yang mengeluh, apalagi mereka yang benar-benar menggantungkan hidupnya dari pekerjaan ini. Ini tadi saja, hanya ada sekitar 10 penumpang yang naik bus kuning, lihat sendirikan kondisinya lengang sekali," tandas Yazid
(msd)
tulis komentar anda