8 Daerah di Sulsel Dinilai Berpotensi Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19
Minggu, 23 Agustus 2020 - 22:38 WIB
MAKASSAR - Pertumbuhan kasus positif virus corona atau COVID-19 harian di Sulsel cenderung fluktuatif. Kasus baru terkonfirmasi positif masih terjadi, meski kembali menurun dengan penambahan 33 kasus yang dilaporkan Minggu (23/8/2020) hari ini.
Penambahan kasus ini tersebar di lima daerah. Dengan Kota Makassar masih menjadi wilayah berkontribusi besar dengan penambahan 20 kasus. Selain itu, terdapat di Kota Parepare dengan penambahan 6 kasus. Selanjutnya, Kabupaten Gowa 4, Pinrang 2, dan Takalar 1 kasus baru positif COVID-19.
Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, lima kabupaten dan kota tersebut masih berpotensi terjadi lonjakan kasus setiap saat. Kondisi serupa juga kemungkinan terjadi di tiga daerah lainnya, di antaranya Kabupaten Sidrap, Wajo, dan Maros.
"Daerah yang berpotensi, selain (lima daerah) di atas adalah Sidrap, Wajo dan Maros," beber Ridwan yang dikonfirmasi SINDOnews, malam tadi.
Potensi terjadinya lonjakan kasus yang setiap saat bisa terjadi dengan mempertimbangkan laju insidensinya yang masih bergerak. Kata Ridwan angka reproduksi COVID-19 (Rt) di delapan kabupaten dan kota itu masuk dalam kategori yang kasusnya masih bertumbuh.
"Daerah-daerah tersebut, selain karena pertumbuhan kasus masih bertumbuh dengan reproduksi di atas angka 1, juga secara umum angka positivity rate Sulsel yang relatif masih tinggi. Serta laju insidensi di wilayah tersebut masih bergerak," papar Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini.
Ridwan pun berharap, daerah-daerah yang angka Rt-nya masih bertumbuh tersebut, agar memaksimalkan pelaksanaan program trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19 Sulsel. Dalam hal ini meningkatkan upaya aggressive testing, massive tracing dan edukasi terkait protokol kesehatan .
Penambahan kasus ini tersebar di lima daerah. Dengan Kota Makassar masih menjadi wilayah berkontribusi besar dengan penambahan 20 kasus. Selain itu, terdapat di Kota Parepare dengan penambahan 6 kasus. Selanjutnya, Kabupaten Gowa 4, Pinrang 2, dan Takalar 1 kasus baru positif COVID-19.
Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, lima kabupaten dan kota tersebut masih berpotensi terjadi lonjakan kasus setiap saat. Kondisi serupa juga kemungkinan terjadi di tiga daerah lainnya, di antaranya Kabupaten Sidrap, Wajo, dan Maros.
"Daerah yang berpotensi, selain (lima daerah) di atas adalah Sidrap, Wajo dan Maros," beber Ridwan yang dikonfirmasi SINDOnews, malam tadi.
Potensi terjadinya lonjakan kasus yang setiap saat bisa terjadi dengan mempertimbangkan laju insidensinya yang masih bergerak. Kata Ridwan angka reproduksi COVID-19 (Rt) di delapan kabupaten dan kota itu masuk dalam kategori yang kasusnya masih bertumbuh.
"Daerah-daerah tersebut, selain karena pertumbuhan kasus masih bertumbuh dengan reproduksi di atas angka 1, juga secara umum angka positivity rate Sulsel yang relatif masih tinggi. Serta laju insidensi di wilayah tersebut masih bergerak," papar Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini.
Ridwan pun berharap, daerah-daerah yang angka Rt-nya masih bertumbuh tersebut, agar memaksimalkan pelaksanaan program trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19 Sulsel. Dalam hal ini meningkatkan upaya aggressive testing, massive tracing dan edukasi terkait protokol kesehatan .
tulis komentar anda