November Dapat 10 Juta Bulk Vaksin COVID, Bio Farma: Belum Langsung Diproduksi
Minggu, 23 Agustus 2020 - 13:29 WIB
BANDUNG - PT Bio Farma memastikan, bulk vaksin COVID-19 yang akan diterima mulai November 2020 belum langsung diproduksi secara massal. Vaksin tersebut akan terlebih dahulu melalui proses pengujian dan transfer teknologi lainnya.
Dirut Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, bulk yang akan diterima Bio Farma dalam bentuk RTF pada November 2020 tidak akan langsung diproduksi. Bulk tersebut akan dilakukan serangkaian pengujian di Bio Farma. (BACA JUGA: Jika Uji Klinis Vaksin Sinovac Gagal, Ini Langkah Bio Farma )
"Juga akan menjalani proses registrasi di Badan POM, sampai pada akhirnya siap untuk diproduksi," kata Honesti dalam keterangan resminya. (BACA JUGA: Vaksin Merah Putih Ditarget Produksi Januari 2021 Setelah Uji Kinis )
Setelah semua proses tersebut selesai, Bio Farma akan melanjutkan proses filling and packaging untuk menjadi produk akhir (finished product). Dengan proses itu, di dalamnya akan terdapat komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
"Pada prosesnya, juga ada transfer teknologi dalam bidang fill/finish bulk dengan technology transfer pengujian," ujar Honesti. (BACA JUGA: Erick Thohir: Bio Farma dan Kimia Farma Tidak Jago Kandang )
Diketahui, sebelumnya pemerintah yang diwakili Bio Farma dan Sinovac sudah menandatangani kesepakatan tentang suply bulk vaksin Covid-19 Ready to Fill (RTF).
Penandatanganan ini, disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno dan Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPEN Erick Tohir. Atas kerja sama itu, Bio Farma tinggal menunggu kiriman 10 juta dosis bulk vaksin Covid-19 pertama di bulan November 2020.
Selamjutnya pada Desember 2020 akan datang 10 juta dosis bulk berikutnya. Kemudian pada bulan Januari 2021 hingga Maret 2021 akan datang 10 juta dosis bulk vaksin Covid-19 setiap bulan.
Sehingga total yang akan diterima Bio Farma sampai dengan Maret 2021 adalah sebanyak 50 juta bulk vaksin Covid-19. "Mari kita tuntaskan tugas besar kita untuk segera memproduksi vaksin dan mendistribusikannya bagi masyarakat Indonesia,” tutur Honesti.
Bio Farma telah mempersiapkan fasilitas produksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas sebanyak 100 juta dosis pada bulan Agustus 2020. Pada akhir Desember 2020, akan ada tambahan kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis.
Dirut Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, bulk yang akan diterima Bio Farma dalam bentuk RTF pada November 2020 tidak akan langsung diproduksi. Bulk tersebut akan dilakukan serangkaian pengujian di Bio Farma. (BACA JUGA: Jika Uji Klinis Vaksin Sinovac Gagal, Ini Langkah Bio Farma )
"Juga akan menjalani proses registrasi di Badan POM, sampai pada akhirnya siap untuk diproduksi," kata Honesti dalam keterangan resminya. (BACA JUGA: Vaksin Merah Putih Ditarget Produksi Januari 2021 Setelah Uji Kinis )
Setelah semua proses tersebut selesai, Bio Farma akan melanjutkan proses filling and packaging untuk menjadi produk akhir (finished product). Dengan proses itu, di dalamnya akan terdapat komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
"Pada prosesnya, juga ada transfer teknologi dalam bidang fill/finish bulk dengan technology transfer pengujian," ujar Honesti. (BACA JUGA: Erick Thohir: Bio Farma dan Kimia Farma Tidak Jago Kandang )
Diketahui, sebelumnya pemerintah yang diwakili Bio Farma dan Sinovac sudah menandatangani kesepakatan tentang suply bulk vaksin Covid-19 Ready to Fill (RTF).
Penandatanganan ini, disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno dan Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPEN Erick Tohir. Atas kerja sama itu, Bio Farma tinggal menunggu kiriman 10 juta dosis bulk vaksin Covid-19 pertama di bulan November 2020.
Selamjutnya pada Desember 2020 akan datang 10 juta dosis bulk berikutnya. Kemudian pada bulan Januari 2021 hingga Maret 2021 akan datang 10 juta dosis bulk vaksin Covid-19 setiap bulan.
Sehingga total yang akan diterima Bio Farma sampai dengan Maret 2021 adalah sebanyak 50 juta bulk vaksin Covid-19. "Mari kita tuntaskan tugas besar kita untuk segera memproduksi vaksin dan mendistribusikannya bagi masyarakat Indonesia,” tutur Honesti.
Bio Farma telah mempersiapkan fasilitas produksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas sebanyak 100 juta dosis pada bulan Agustus 2020. Pada akhir Desember 2020, akan ada tambahan kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis.
(awd)
tulis komentar anda