Bahasa Semut Abuya Ghufron Ulama Ponpes di Malang yang Tuai Kontroversi di Medsos
Kamis, 27 Juni 2024 - 18:39 WIB
"Jangan ditangkap dulu lagi lucu-lucunya," tulis warganet di komentar lainnya.
Pengasuh Ponpes UNIQ Nusantara Ubad Aminullah, membenarkan beberapa video ceramah yang beredar di media sosial diambil di pondok pesantren (Ponpes) UNIQ. Kajian itu biasanya dilakukan pada malam hari dalam rentang waktu satu jam.
"Sebenarnya yang beredar di media sosial tentang Abuya mama Ghufron ini Adalah propaganda dan penggiringan opini, karena ada kaitannya dengan perjuangan Abuya mama Ghufron selama ini dalam meluruskan sejarah Nusantara, NU, Thoriqoh," ucap Ubad Aminullah, ditemui di Ponpes UNIQ Nusantara, Dampit, Kabupaten Malang, Kamis (27/6/2024).
Menurutnya, video di media sosial itu tidak utuh dari ceramah - ceramah yang disampaikan pria bernama lengkap Abuya Ghufron Al Bantani ini. Apalagi penjelasannya tidak diungkapkan di video yang viral itu.
"Dalam bahasa penyampaian Abuya Ghufron harus kita telaah lebih dalam karena Abuya Ghufron bukan ahli retorika, tapi beliau adalah pelaku atau lakon. Jadi nggak cukup untuk memahami bahasa Abuya Ghufron, kalau hanya dengan Fashohah nahwu Sharaf atau referensi Riwayat saja," jelasnya.
Pengasuh Ponpes UNIQ Nusantara Ubad Aminullah, membenarkan beberapa video ceramah yang beredar di media sosial diambil di pondok pesantren (Ponpes) UNIQ. Kajian itu biasanya dilakukan pada malam hari dalam rentang waktu satu jam.
"Sebenarnya yang beredar di media sosial tentang Abuya mama Ghufron ini Adalah propaganda dan penggiringan opini, karena ada kaitannya dengan perjuangan Abuya mama Ghufron selama ini dalam meluruskan sejarah Nusantara, NU, Thoriqoh," ucap Ubad Aminullah, ditemui di Ponpes UNIQ Nusantara, Dampit, Kabupaten Malang, Kamis (27/6/2024).
Menurutnya, video di media sosial itu tidak utuh dari ceramah - ceramah yang disampaikan pria bernama lengkap Abuya Ghufron Al Bantani ini. Apalagi penjelasannya tidak diungkapkan di video yang viral itu.
"Dalam bahasa penyampaian Abuya Ghufron harus kita telaah lebih dalam karena Abuya Ghufron bukan ahli retorika, tapi beliau adalah pelaku atau lakon. Jadi nggak cukup untuk memahami bahasa Abuya Ghufron, kalau hanya dengan Fashohah nahwu Sharaf atau referensi Riwayat saja," jelasnya.
(wib)
tulis komentar anda