Hilangkan Stigma Negatif Lampung Lewat Kuliner, Sambel Seruit Buka Cabang Ketiga

Senin, 24 Juni 2024 - 14:53 WIB
Rumah makan Sambel Seruit Indonesia buka cabang ketiga di Jakarta, tepatnya di Jalan Lapangan Bola, Jakarta Barat. Foto/Ist
JAKARTA - Rumah makan Sambel Seruit Indonesia melanjutkan misinya memperkenalkan kuliner khas Lampung ke berbagai daerah sekaligus menghilangkan stigma negatif Lampung sebagai "kota begal." Salah satu langkah penting adalah pembukaan cabang ketiga di Jakarta, tepatnya di Jalan Lapangan Bola, Jakarta Barat.

Seruit Indonesia menghadirkan sambal seruit, makanan khas Lampung, sebagai upaya mengubah pandangan masyarakat tentang Lampung. "Masyarakat Lampung sudah terbiasa dengan sambal seruit. Kami ingin membangun citra positif Lampung dan memperkerjakan 90 persen karyawan dari Lampung," kata Gianto, Founder Sambel Seruit Indonesia, saat pembukaan cabang ketiga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, akhir pekan lalu.

Seruit merupakan hidangan khas Lampung yang terdiri dari ikan goreng atau bakar yang dicampur sambal rampai. "Semoga sambal seruit ini bisa mengubah pandangan masyarakat luas terhadap Lampung, yang tadinya dikenal dengan stigma begal, kini berubah menjadi dikenal karena kuliner khasnya," lanjut Gianto.

Seperti di dua cabang sebelumnya, cabang ketiga ini juga menyajikan berbagai menu seperti ayam bakar, ikan bakar, dan ikan pindang, dengan sambal seruit yang disajikan segar dalam cobek. Pembukaan cabang baru di Jakarta ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat Lampung di Ibu Kota yang rindu masakan kampung halaman mereka.



"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan petani lokal karena rampai asli dari Lampung. Kami tidak akan berhenti sampai di sini, kami akan terus mengampanyekan kuliner Lampung ke berbagai kota lain di Indonesia," tambah Gianto.

Dalam pembukaan cabang ketiga ini, turut hadir Faiz MCI 7 yang berharap kuliner khas Sumatera, khususnya Lampung, bisa semakin dikenal di Indonesia. "Sumatera punya kuliner yang tak kalah dari wilayah lain. Dengan hadirnya Sambel Seruit, ini membuktikan kalau kuliner Lampung juga enak," ujarnya.

Subadria Nuka, SH, seorang pengacara dan tokoh pemuda Lampung, menjelaskan bahwa seruit berasal dari kata "nyeruit," yang berarti berbagi bersama. Ini bukan hanya soal makanan, tapi juga tradisi kebersamaan antar keluarga, teman, dan saudara. "Nyeruit merupakan tradisi menyantap makanan bersama untuk menumbuhkan nilai kebersamaan," jelasnya.

Dalam suasana penuh semangat, restoran ini menawarkan sambal seruit sebagai bintang utama, mendampingi hidangan lain seperti ayam bakar, ikan bakar, dan pindang patin. Subadria berharap dengan adanya cabang baru Sambel Seruit ini, kuliner khas Lampung tidak hanya dikenal, tetapi juga nilai budaya di dalamnya.

Pecinta kuliner Lampung, termasuk Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, mengungkapkan kebahagiaannya. “Mengenal sambel seruit dari Lampung adalah ungkapan bahagia dan apresiasi tinggi terhadap kuliner Nusantara dari provinsi Lampung. Saya beri apresiasi sambel seruit ini untuk mengangkat kuliner daerah yang memiliki nilai manfaat bagi banyak orang," ungkapnya.

Setelah membuka cabang ketiga, Gianto bertekad untuk terus membuka gerai baru di berbagai tempat. Misi mereka adalah membuat sambal seruit dan kuliner Lampung lainnya dikenal di seluruh Indonesia. "Kami terus mengeksplor dan bekerja sama dengan influencer untuk mengampanyekan sambal seruit asal Lampung kepada masyarakat luas, agar dapat dinikmati oleh semua kalangan dan pecinta kuliner," tutupnya.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content