KSP Mitra Jasa Indramayu Tahan Tabungan 30 Sekolah Rp6 Miliar, Disdik Turun Tangan
Jum'at, 21 Juni 2024 - 13:32 WIB
INDRAMAYU - Sejumlah orang tua siswa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan uang tabungan anaknya tak kunjung cair. Padahal uang tabungan tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan, salah satunya biaya pendidikan.
Kondisi itu terjadi di beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Indramayu, mulai dari tingkat SD hingga SMP, bahkan uang yang belum dikembalikan kepada siswa mencapai miliaran rupiah secara keseluruhan.
Uang tabungan disimpan pihak sekolah di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Jasa Indramayu. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu yang mendengar kabar itu pun langsung merespon dengan mendatangi pihak koperasi untuk menanyakan persoalan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Caridin mengatakan, ada sekitar 72 sekolah yang menyimpan dana tabungan siswa di KSP Mitra Jasa Indramayu, dengan total uang keseluruhan mencapai Rp19 miliar.
Dari jumlah tersebut masih sekitar 30 sekolah yang dana tabungannya belum bisa dicairkan oleh pihak Koperasi, terdiri dari 29 Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan total uang sebanyak Rp6 miliar.
”Alhamdulillah beberapa sekolah sudah terbayarkan, tadi ada beberapa kepala sekolah yang datang ke koperasi dan mendapatkan pembayaran simpanan dari pihak koperasi. Jumlah dana tabungan keseluruhan sekitar Rp19 miliar, sekarang sisa sekitar Rp6 miliar,” kata Caridin.
Dalam hal ini, pihaknya akan terus mengawal permasalahan itu, hingga seluruh dana tabungan milik siswa tersebut dapat dicairkan oleh koperasi. ”Kami terus mengawal permasalahan tabungan KSP Mitra Jasa ini, diharapkan 29 Juni 2024 bisa selesai,” tegasnya.
Di sisi lain, Caridin menyampaikan, pihaknya sudah mengumpulkan para kepala sekolah yang menyimpan uang tabungan di KSP Mitra Jasa, agar dapat memberikan pemahaman kepada orang tua siswa untuk bersabar.
”kami memberikan pemahaman kepada kepala sekolah, agar kedepannya di tahun ajaran baru, ketika mau menabung tolong harus memilih bank konvensional atau bank yang sudah dijamin oleh LPS. Jadi ketika ada permasalahan seperti ini bisa diselesaikan dengan aman,” tutupnya.
Kondisi itu terjadi di beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Indramayu, mulai dari tingkat SD hingga SMP, bahkan uang yang belum dikembalikan kepada siswa mencapai miliaran rupiah secara keseluruhan.
Uang tabungan disimpan pihak sekolah di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Jasa Indramayu. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu yang mendengar kabar itu pun langsung merespon dengan mendatangi pihak koperasi untuk menanyakan persoalan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, Caridin mengatakan, ada sekitar 72 sekolah yang menyimpan dana tabungan siswa di KSP Mitra Jasa Indramayu, dengan total uang keseluruhan mencapai Rp19 miliar.
Dari jumlah tersebut masih sekitar 30 sekolah yang dana tabungannya belum bisa dicairkan oleh pihak Koperasi, terdiri dari 29 Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan total uang sebanyak Rp6 miliar.
”Alhamdulillah beberapa sekolah sudah terbayarkan, tadi ada beberapa kepala sekolah yang datang ke koperasi dan mendapatkan pembayaran simpanan dari pihak koperasi. Jumlah dana tabungan keseluruhan sekitar Rp19 miliar, sekarang sisa sekitar Rp6 miliar,” kata Caridin.
Dalam hal ini, pihaknya akan terus mengawal permasalahan itu, hingga seluruh dana tabungan milik siswa tersebut dapat dicairkan oleh koperasi. ”Kami terus mengawal permasalahan tabungan KSP Mitra Jasa ini, diharapkan 29 Juni 2024 bisa selesai,” tegasnya.
Di sisi lain, Caridin menyampaikan, pihaknya sudah mengumpulkan para kepala sekolah yang menyimpan uang tabungan di KSP Mitra Jasa, agar dapat memberikan pemahaman kepada orang tua siswa untuk bersabar.
”kami memberikan pemahaman kepada kepala sekolah, agar kedepannya di tahun ajaran baru, ketika mau menabung tolong harus memilih bank konvensional atau bank yang sudah dijamin oleh LPS. Jadi ketika ada permasalahan seperti ini bisa diselesaikan dengan aman,” tutupnya.
(ams)
tulis komentar anda