Perempuan Hebat di Pusaran Pilkada Kota Bandung 2024, Yena Ma'soem hingga Atalia Praratya

Senin, 03 Juni 2024 - 19:34 WIB

Figur Alternatif



Koordinator Lingkar Studi Ilmu Politik (LSIP) Amir Sudrajat mengatakan, munculnya nama Yena Iskandar Ma'soem menjadi menarik lantaran dia bisa menjadi figur alternatif dibandingkan dengan nama-nama yang sebelumnya sudah terlalu sering dimunculkan.

Kader perempuan PDI Perjuangan (PDIP) itu, kata Amir, bisa menjadi jalan tengah dari kebekuan lahirnya pemimpinan perempuan di Kota Bandung.

"Selain dikenal sebagai politisi tangguh, dia jugai aktivis pendidikan berpengaruh. Yena pengusaha sukses. Pengalaman lengkap dan panjang di berbagai bidang itu bisa mejadi modal besar Yena dalam kontestasi Pilkada Kota Bandung," kata Amir.

Menurut Amir, Yena juga bisa menjadi representasi di dunia pendidikan dan kesehatan. Terlebih generasi ketiga Al'Masoem ini memiliki banyak sekolah dan lembaga pendidikan sukses.

Yena juga dinilai berhasil dalam mengelola dunia usaha kesehatan. Banyak bidang usaha kesehatan mulai dari pengelolan rumah sakit, berbagai klinik kesehatan dan sukses mengelola banyak apotek.

"Pengalamannya dalam dunia kesehatan bisa dijadikan bekal untuk membuat Kota Bandung lebih baik lagi dalam melayani kesehatan sebagai kebutuhan dasar publik. Seperti diketahui meski memiliki puluhan rumah sakit yang menerima BPJS, warga Kota Bandung masih kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," ujar dia.

Yena, tutur Amir, memiliki kapasitas untuk membantu generasi muda dalam sektor ekonomi kreatif. Ini karena Yena memiliki pengalaman sebagai pengusaha yang melek perkembangan zaman.

"Hanya saja kita masih menunggu sejauh apa langkah-langkah Yena. Saya baru dengar akan maju di Piwalkot Bandung. Mudah-mudahan dengan kehadir Yena, Pilwalkot Bandung semakin berkualitas," tutur Amir.

Pecah Telur Pemimpin Perempuan



Guru Besar Universitas Pajajran Prof Muradi mengatakan, karakter kultur politik di Jabar dan khususnya Kota Bandung masih membutuhkan proses. Ini karena sampai saat ini, belum ada 'pecah telur' kepemimpinan perempuan di Kota Bandung.

"Sebenarnya sangat memungkinkan (perempuan menjadi pemimpin di Kota Bandung). Ada beberapa nama yang layak. Seperti Atalia, Ummi Oded hingga Nurul Arifin. Hanya saja penentuan nama-nama ini harus selesai dulu di internal partai," kata Muradi.

Muradi menyatakan, dinamika Piwalkot Bandung masih sangat terbuka dan kemungkinan perempuan maju pun masih ada. Namun peta politik secara keseluruhan belum terlihat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More