Detik-detik Dahsyatnya Banjir Lahar Gunung Semeru setelah Luncurkan Awan Panas
Kamis, 28 Maret 2024 - 21:03 WIB
LUMAJANG - Banjir lahar hujan Gunung Semeru kembali menerjang sejumlah daerah aliran Sungai, Kamis (28/3/2024) petang.
Banjir lahar terjadi setelah Gunung Semeru meluncurkan awan panas guguran, sehingga membawa material vulkanik berupa batu-batu besar.
Meskipun tidak menimbulkan dampak signifikan, namun BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih diprediksi akan kembali terjadi,” kata Patria Dwi Hastiadi, Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang.
Banjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang aliran Kali Lanang di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Banjir lahar membawa material vulkanik berupa batu-batu besar dan pasir dari puncak Gunung Semeru.
Banjir lahar hujan ini terjadi setelah Gunung Semeru meluncurkan awan panas guguran yang terekam seismograf dengan getaran 37 milimeter selama 27 menit.
Derasnya hujan di wilayah puncak Gunung Semeru membuat material vulkanik dampak awan panas guguran terbawa air hujan sehingga membuat intensitas material banjir menjadi semakin besar.
Sampai saat ini status Gunung Semeru masih berada di Level 3 atau Siaga. Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan mematuhi segala instruksi maupun peringatan dini dari petugas terkait.
Banjir lahar terjadi setelah Gunung Semeru meluncurkan awan panas guguran, sehingga membawa material vulkanik berupa batu-batu besar.
Meskipun tidak menimbulkan dampak signifikan, namun BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih diprediksi akan kembali terjadi,” kata Patria Dwi Hastiadi, Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang.
Banjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang aliran Kali Lanang di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Banjir lahar membawa material vulkanik berupa batu-batu besar dan pasir dari puncak Gunung Semeru.
Banjir lahar hujan ini terjadi setelah Gunung Semeru meluncurkan awan panas guguran yang terekam seismograf dengan getaran 37 milimeter selama 27 menit.
Derasnya hujan di wilayah puncak Gunung Semeru membuat material vulkanik dampak awan panas guguran terbawa air hujan sehingga membuat intensitas material banjir menjadi semakin besar.
Sampai saat ini status Gunung Semeru masih berada di Level 3 atau Siaga. Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan mematuhi segala instruksi maupun peringatan dini dari petugas terkait.
(wib)
tulis komentar anda