Aktivitas Tambang Ilegal di Sumberharjo Ancam Keselamatan Siswa SMPN 2 Prambanan
Selasa, 27 Februari 2024 - 13:54 WIB
SLEMAN - Masyarakat di Kelurahan Sumberharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY mengeluhkan keberadaan tambang ilegal yang berada di wilayahnya. Sebab, aktivitas kendaraan dari tambang mengancam keselamatan ratusan siswa di SMPN 2 Prambanan.
Apalagi, jalanan di depan sekolah rusak dan berdebu, serta mengganggu proses belajar mengajar. Untuk itu, masyarakat meminta pemerintah dan aparat untuk turun tangan untuk melakukan penindakan atas aktivitas kejahatan lingkungan tersebut.
Selain warga, para siswa dan guru SMPN 2 Prambanan mengeluhkan hal serupa dengan adanya aktivitas ratusan truk pengangkut tanah dari tambang ilegal yang melewati jalanan depan sekolah.
Dengan aktivitas tersebut mengakibatkan jalan berupa aspal, kini hampir tak terlihat aspalnya sama sekali. Hanya terlihat jalan tanah yang bergelombang dan membuat debu-debu berterbangan setiap kali dilalui kendaraan.
Hal itu disampaikan Wakil Kepala SMP Negeri 2 Prambanan Nunun Khotimah kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).
Menurut dia, kondisi itu sangat mengganggu para siswa, terutama saat jam berangkat dan pulang sekolah.
Selain jalan yang rusak, para siswa juga harus berbagi jalan dengan truk-truk besar pengangkut tanah dari tambang ilegal tersebut, yang terkadang membuat siswa terjatuh.
“Anak-anak mengeluh terutama yang naik sepeda, mereka mau cari jalan karena kalah dengan truk harus minggir-minggir, harus ekstra hati-hati. Kemarin juga ada yang jatuh juga karena jalan licin kalau habis hujan, tapi bukan siswa sini,” kata Nunun.
Apalagi, jalanan di depan sekolah rusak dan berdebu, serta mengganggu proses belajar mengajar. Untuk itu, masyarakat meminta pemerintah dan aparat untuk turun tangan untuk melakukan penindakan atas aktivitas kejahatan lingkungan tersebut.
Selain warga, para siswa dan guru SMPN 2 Prambanan mengeluhkan hal serupa dengan adanya aktivitas ratusan truk pengangkut tanah dari tambang ilegal yang melewati jalanan depan sekolah.
Dengan aktivitas tersebut mengakibatkan jalan berupa aspal, kini hampir tak terlihat aspalnya sama sekali. Hanya terlihat jalan tanah yang bergelombang dan membuat debu-debu berterbangan setiap kali dilalui kendaraan.
Hal itu disampaikan Wakil Kepala SMP Negeri 2 Prambanan Nunun Khotimah kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).
Menurut dia, kondisi itu sangat mengganggu para siswa, terutama saat jam berangkat dan pulang sekolah.
Selain jalan yang rusak, para siswa juga harus berbagi jalan dengan truk-truk besar pengangkut tanah dari tambang ilegal tersebut, yang terkadang membuat siswa terjatuh.
“Anak-anak mengeluh terutama yang naik sepeda, mereka mau cari jalan karena kalah dengan truk harus minggir-minggir, harus ekstra hati-hati. Kemarin juga ada yang jatuh juga karena jalan licin kalau habis hujan, tapi bukan siswa sini,” kata Nunun.
tulis komentar anda