Kelelahan, 2 Petugas KPPS di Makassar Meninggal Dunia dan 5 Orang Dirawat
Kamis, 15 Februari 2024 - 22:57 WIB
Sementara itu, ayah korban, Wilyam Sandi Pailongang, Seftandi menyebutkan, anaknya sebelum meninggal dia sempat mengantarkan undangan pemilih. Keesokan harinya (hari H pencoblosan), korban sudah tidak bisa jalan dan dirawat di RS Primaya, baru dirujuk ke RS Akademis.
"Diagnosanya, sesak napas, kecapean. Tidak ada riwayat sakit karena memang tidak pernah sakit, cuma itu hari hujan-hujan pergi bagi-bagi undangan," ujarnya.
Dia pun telah mengikhlaskan kepergian anaknya." Mau diapa karena sudah jalannya begitu," tukasnya.
CAPTION: Orang tua korban tak kuasa menahan duka mengenang anaknya yang telah tiada akibat kelelahan setelah mengantar undangan pemilih sehari sebelum pencoblosan.
"Diagnosanya, sesak napas, kecapean. Tidak ada riwayat sakit karena memang tidak pernah sakit, cuma itu hari hujan-hujan pergi bagi-bagi undangan," ujarnya.
Dia pun telah mengikhlaskan kepergian anaknya." Mau diapa karena sudah jalannya begitu," tukasnya.
CAPTION: Orang tua korban tak kuasa menahan duka mengenang anaknya yang telah tiada akibat kelelahan setelah mengantar undangan pemilih sehari sebelum pencoblosan.
(wib)
tulis komentar anda