Kelelahan, 2 Petugas KPPS di Makassar Meninggal Dunia dan 5 Orang Dirawat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dua Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Makassar , Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia. Keduanya adalah petugas KPPS di Kecamatan Manggala dan Rappocini.
“(Petugas KPPS) yang meninggal sudah dua orang,” kata Ketua KPU Makassar, Hambaliie saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024).
Salah satu yang meninggal adalah Wilyam Sandi Pailongang (24), petugas TPS 07 Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar. Seorang lagi, Dahlia (24), petugas salah satu TPS di Minasaupa, Kecamatan Rappocini.
Hambaliie mengatakan, Wilyam meninggal sehari sebelum pencoblosan. “Jadi malam pencoblosan dia sudah di rumah sakit. Mungkin karena keletihan mengantar undangan,” katanya.
Sementara, Dahlia juga meninggal akibat sebab yang sama. :Keduanya meninggal karena kelelahan, kalau Ibu Dahlia belum penghitungan suara sudah sakit," ujarnya.
Selain yang meninggal, juga terdapat petugas KPPS yang sakit dan dirawat. “Total petugas yang sakit kurang lebih lima orang. Ada rawat inap, ada rawar jalan," ungkap Hambaliie.
Terkait santunan bagi KPPS yang meninggal dunia, pihaknya akan membicarakannya bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan. "Seluruh KPPS itu dicover BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.
Sementara itu, ayah korban, Wilyam Sandi Pailongang, Seftandi menyebutkan, anaknya sebelum meninggal dia sempat mengantarkan undangan pemilih. Keesokan harinya (hari H pencoblosan), korban sudah tidak bisa jalan dan dirawat di RS Primaya, baru dirujuk ke RS Akademis.
"Diagnosanya, sesak napas, kecapean. Tidak ada riwayat sakit karena memang tidak pernah sakit, cuma itu hari hujan-hujan pergi bagi-bagi undangan," ujarnya.
Dia pun telah mengikhlaskan kepergian anaknya." Mau diapa karena sudah jalannya begitu," tukasnya.
CAPTION: Orang tua korban tak kuasa menahan duka mengenang anaknya yang telah tiada akibat kelelahan setelah mengantar undangan pemilih sehari sebelum pencoblosan.
“(Petugas KPPS) yang meninggal sudah dua orang,” kata Ketua KPU Makassar, Hambaliie saat dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024).
Salah satu yang meninggal adalah Wilyam Sandi Pailongang (24), petugas TPS 07 Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar. Seorang lagi, Dahlia (24), petugas salah satu TPS di Minasaupa, Kecamatan Rappocini.
Hambaliie mengatakan, Wilyam meninggal sehari sebelum pencoblosan. “Jadi malam pencoblosan dia sudah di rumah sakit. Mungkin karena keletihan mengantar undangan,” katanya.
Sementara, Dahlia juga meninggal akibat sebab yang sama. :Keduanya meninggal karena kelelahan, kalau Ibu Dahlia belum penghitungan suara sudah sakit," ujarnya.
Selain yang meninggal, juga terdapat petugas KPPS yang sakit dan dirawat. “Total petugas yang sakit kurang lebih lima orang. Ada rawat inap, ada rawar jalan," ungkap Hambaliie.
Terkait santunan bagi KPPS yang meninggal dunia, pihaknya akan membicarakannya bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan. "Seluruh KPPS itu dicover BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.
Sementara itu, ayah korban, Wilyam Sandi Pailongang, Seftandi menyebutkan, anaknya sebelum meninggal dia sempat mengantarkan undangan pemilih. Keesokan harinya (hari H pencoblosan), korban sudah tidak bisa jalan dan dirawat di RS Primaya, baru dirujuk ke RS Akademis.
"Diagnosanya, sesak napas, kecapean. Tidak ada riwayat sakit karena memang tidak pernah sakit, cuma itu hari hujan-hujan pergi bagi-bagi undangan," ujarnya.
Dia pun telah mengikhlaskan kepergian anaknya." Mau diapa karena sudah jalannya begitu," tukasnya.
CAPTION: Orang tua korban tak kuasa menahan duka mengenang anaknya yang telah tiada akibat kelelahan setelah mengantar undangan pemilih sehari sebelum pencoblosan.
(wib)