Kisah Sultan Amangkurat I, Raja Mataram Bengis yang Gemar Tiduri Ratusan Wanita Cantik
Senin, 12 Februari 2024 - 06:10 WIB
Pengganti Sultan Agung atau Pangeran Anyakrakusuma Sultan Amangkurat I di Kesultanan Mataram konon punya kesenangan dunia. Sultan Amangkurat I saat itu memiliki kesukaan kepada seks dan perempuan.
Dia beberapa kali sempat beberapa kali menggoda perempuan dan istri orang lain. Sultan Amangkurat I yang memiliki nama lengkap Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini memerintah pada 1646 - 1677.
Bahkan konon sang raja ketika muda pernah merebut istri orang. Selama 32 tahun memerintah Kerajaan Mataram, Amangkurat I konon punya banyak skandal seks dengan para perempuan.
Sultan Amangkurat I bahkan mulai berpetualang dengan para perempuan sejak usia muda. Perempuan sekitar istana jadi korbannya.
Korban pertamanya adalah istri Tumenggung Wiraguna yang terjadi pada tahun berikutnya 1637, sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II" tulisan Peri Mardiyono.
Saat itu Sultan Amangkurat I disebut masih berusia 18 tahun membawa lari istri orang yang tak lain adalah Tumenggung Wiraguna. Kemudian dia mengadukan skandal itu ke Sultan Agung, ayah Amangkurat I.
Mendengar laporan itu Sultan Agung langsung marah, putranya yang kelak akan mewarisi tahta Mataram justru melakukan tindakan tak terpuji. Singkat cerita akhirnya Sultan Agung ayahnya menghukum sendiri anaknya.
Amangkurat pun akhirnya mengembalikan istri orang itu kepada suaminya Tumenggung Wiraguna. Sedangkan Amangkurat I sendiri memilih meninggalkan keraton untuk mendalami ilmu agama Islam.
Dia beberapa kali sempat beberapa kali menggoda perempuan dan istri orang lain. Sultan Amangkurat I yang memiliki nama lengkap Sri Susuhunan Amangkurat Agung ini memerintah pada 1646 - 1677.
Bahkan konon sang raja ketika muda pernah merebut istri orang. Selama 32 tahun memerintah Kerajaan Mataram, Amangkurat I konon punya banyak skandal seks dengan para perempuan.
Sultan Amangkurat I bahkan mulai berpetualang dengan para perempuan sejak usia muda. Perempuan sekitar istana jadi korbannya.
Korban pertamanya adalah istri Tumenggung Wiraguna yang terjadi pada tahun berikutnya 1637, sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II" tulisan Peri Mardiyono.
Saat itu Sultan Amangkurat I disebut masih berusia 18 tahun membawa lari istri orang yang tak lain adalah Tumenggung Wiraguna. Kemudian dia mengadukan skandal itu ke Sultan Agung, ayah Amangkurat I.
Mendengar laporan itu Sultan Agung langsung marah, putranya yang kelak akan mewarisi tahta Mataram justru melakukan tindakan tak terpuji. Singkat cerita akhirnya Sultan Agung ayahnya menghukum sendiri anaknya.
Amangkurat pun akhirnya mengembalikan istri orang itu kepada suaminya Tumenggung Wiraguna. Sedangkan Amangkurat I sendiri memilih meninggalkan keraton untuk mendalami ilmu agama Islam.
tulis komentar anda