Optimistis Ganjar-Mahfud Menang, Jurkamnas TKN: Jangan Mundur, Lawan Segala Bentuk Intimidasi
Rabu, 07 Februari 2024 - 20:56 WIB
Menurutnya aksi pukul 10 ribu kentongan yang dipimpin Megawati merupakan simbolisasi kewaspadaan yang harus ditingkatkan dan semangat melawan tindakan-tindakan intimidatif yang dilakukan pihak lawan.
"Ibu (Megawati) mengajak kita semua, seluruh rakyat Indonesia untuk menunjukkan pemilihan umum 2024 yang demokratis jujur, adil, dan bermartabat. Dalam rangka menjaga Pemilu berjalan demokratis, melawan money politics hingga intimidasi," paparnya.
Menurutnya, seruan Megawati cukup relevan dengan kondisi demokrasi di Tanah Air, yang pada akhir-akhir ini telah mendapat peringatan keras dari berbagai elemen masyarakat, baik itu dari kalangan akdemisi, agamawan, dan juga budayawan.
"Budayawan sudah berbicara, wartawan sudah menyebarkan, civil society termasuk juga ilmuwan sekarang sudah keluar kampus untuk menyampaikan itu. Ini peringatan keras buat demokrasi yang ada di Indonesia," jelas Caleg DPR RI dari PDIP Dapil Jawa Barat X ini.
Maka dari itu, sesuai arahan capres 03, Ganjar Pranowo, Kang Okta berpesan kepada seluruh BKO untuk berani bersuara, dan kawal pemilu agar dapat berjalan dengan jujur dan adil.
"Rakyat bisa menentukan sendiri hasilnya, maka keberanian ini perlu kita dorong terus menerus. Keberanian itu perlu kita angkat, dan itu lah peran Bapak Ibu semuanya. Jangan mundur, lawan segala bentuk intimidasi yang merusak demokrasi," kata Okta membakar semangat relawan BKO.
Kang Okta mengatakan, masyarakat menyambut baik seruan Megawati kemarin. Hal tersebut seolah menambah energi kader akar rumput untuk bergerak dan menjaga TPS dari kecurangan.
Sementara itu, Caleg DPRD Provinsi Jabar, Ika Siti Rahmatika, menegaskan keberpihakan Ganjar-Mahfud terhadap perempuan.
"Dalam debat Capres terakhir kemarin kita lihat komitmen paslon 03 terhadap perempuan. Pak Ganjar dengan tegas memastikan akan merevisi UU Ciptaker untuk memastikan kelompok rentan seperti perempuan bisa mendapat keterampilan sehingga membuka peluang kerja dengan upah yang layak," kata istri mantan Bupati Kuningan Acep Purnama tersebut.
Menurut Ika, jika perempuan sudah mempunyai keterampilan maka tidak tertutup kemungkinan juga bisa menumbuhkan UMKM baru.
"Ibu (Megawati) mengajak kita semua, seluruh rakyat Indonesia untuk menunjukkan pemilihan umum 2024 yang demokratis jujur, adil, dan bermartabat. Dalam rangka menjaga Pemilu berjalan demokratis, melawan money politics hingga intimidasi," paparnya.
Menurutnya, seruan Megawati cukup relevan dengan kondisi demokrasi di Tanah Air, yang pada akhir-akhir ini telah mendapat peringatan keras dari berbagai elemen masyarakat, baik itu dari kalangan akdemisi, agamawan, dan juga budayawan.
"Budayawan sudah berbicara, wartawan sudah menyebarkan, civil society termasuk juga ilmuwan sekarang sudah keluar kampus untuk menyampaikan itu. Ini peringatan keras buat demokrasi yang ada di Indonesia," jelas Caleg DPR RI dari PDIP Dapil Jawa Barat X ini.
Maka dari itu, sesuai arahan capres 03, Ganjar Pranowo, Kang Okta berpesan kepada seluruh BKO untuk berani bersuara, dan kawal pemilu agar dapat berjalan dengan jujur dan adil.
"Rakyat bisa menentukan sendiri hasilnya, maka keberanian ini perlu kita dorong terus menerus. Keberanian itu perlu kita angkat, dan itu lah peran Bapak Ibu semuanya. Jangan mundur, lawan segala bentuk intimidasi yang merusak demokrasi," kata Okta membakar semangat relawan BKO.
Kang Okta mengatakan, masyarakat menyambut baik seruan Megawati kemarin. Hal tersebut seolah menambah energi kader akar rumput untuk bergerak dan menjaga TPS dari kecurangan.
Sementara itu, Caleg DPRD Provinsi Jabar, Ika Siti Rahmatika, menegaskan keberpihakan Ganjar-Mahfud terhadap perempuan.
"Dalam debat Capres terakhir kemarin kita lihat komitmen paslon 03 terhadap perempuan. Pak Ganjar dengan tegas memastikan akan merevisi UU Ciptaker untuk memastikan kelompok rentan seperti perempuan bisa mendapat keterampilan sehingga membuka peluang kerja dengan upah yang layak," kata istri mantan Bupati Kuningan Acep Purnama tersebut.
Menurut Ika, jika perempuan sudah mempunyai keterampilan maka tidak tertutup kemungkinan juga bisa menumbuhkan UMKM baru.
Lihat Juga :
tulis komentar anda