Sejarah Kerajaan Ternate: Asal-usul, Kejayaan, dan Daftar Sultan
Selasa, 26 Desember 2023 - 12:05 WIB
Pada taraf permulaan, diantara saluran Islamisasi yang pernah berkembang di Ternate adalah perdagangan. Hal itu sejalan dengan kesibukan lalu lintas perdagangan abad ke-7 M hingga abad ke-16 M.
Terdapat sejumlah pulau penting di Maluku bagian utara yang dijadikan sebagai tempat penyebaran Agama Islam. Beberapa pulau itu adalah pulau Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo.
Masa Islamisasi di Maluku diperkirakan berlangsung pada abad ke-15 M. Ternate sebagai kota dan sekaligus menjadi pusat aktivitas perdagangan rempah-rempah jadi saksi sejarah atas dominannya Islam sebagai sebuah ideologi masyarakat saat itu.
Salah satu hal yang sangat menguntungkan mengapa Islam cepat berkembang di Ternate adalah disebabkan karena masyarakat Ternate sangat dipengaruhi oleh budaya kemaritiman.
Dalam konteks kemaritiman, merupakan daerah tempat persinggahan. Para kapal-kapal laut baik dari Timur ke Barat maupun sebaliknya seringkali singgah di Ternate.
Setelah Islam masuk ke Kerajaan Ternate, Kesultanan tersebut lantas mengalami perkembangan yang pesat teruntuk di bidang perdagangan rempah sekitar abad ke-15 M. Sayangnya kestabilan ekonomi di Ternate ini mulai terancam ketika bangsa Portugis datang.
Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Maluku (Ternate) hanya untuk membeli rempah-rempah dari para petani. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya.
Dari situlah Ternate mulai melakukan beberapa perlawanan. Salah satunya adalah perlawanan terhadap Portugis pada awal abad ke-16 M.
Setelah beberapa tahun mengalami peperangan, akhirnya Kesultanan Ternate di bawah Sultan Baabullah berhasil mengusir bangsa Portugis.
Terdapat sejumlah pulau penting di Maluku bagian utara yang dijadikan sebagai tempat penyebaran Agama Islam. Beberapa pulau itu adalah pulau Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo.
Masa Islamisasi di Maluku diperkirakan berlangsung pada abad ke-15 M. Ternate sebagai kota dan sekaligus menjadi pusat aktivitas perdagangan rempah-rempah jadi saksi sejarah atas dominannya Islam sebagai sebuah ideologi masyarakat saat itu.
Salah satu hal yang sangat menguntungkan mengapa Islam cepat berkembang di Ternate adalah disebabkan karena masyarakat Ternate sangat dipengaruhi oleh budaya kemaritiman.
Dalam konteks kemaritiman, merupakan daerah tempat persinggahan. Para kapal-kapal laut baik dari Timur ke Barat maupun sebaliknya seringkali singgah di Ternate.
Kejayaan Kerajaan Ternate
Setelah Islam masuk ke Kerajaan Ternate, Kesultanan tersebut lantas mengalami perkembangan yang pesat teruntuk di bidang perdagangan rempah sekitar abad ke-15 M. Sayangnya kestabilan ekonomi di Ternate ini mulai terancam ketika bangsa Portugis datang.
Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Maluku (Ternate) hanya untuk membeli rempah-rempah dari para petani. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya.
Dari situlah Ternate mulai melakukan beberapa perlawanan. Salah satunya adalah perlawanan terhadap Portugis pada awal abad ke-16 M.
Setelah beberapa tahun mengalami peperangan, akhirnya Kesultanan Ternate di bawah Sultan Baabullah berhasil mengusir bangsa Portugis.
tulis komentar anda