Kenapa Dinamakan Kota Madiun? Ini Asal-usul dan Sejarahnya
Rabu, 13 Desember 2023 - 14:56 WIB
Menurut sumber lain, asal-usul nama Madiun dari segi Etimologi dapat ditelusuri sebagai gabungan kata "Mbedi" yang merujuk pada sendang dan "ayun" yang mengandung makna perang.
Penggabungan kedua kata tersebut membentuk kata "Mbediayun" yang kemudian mengalami perubahan menjadi "Madiun", dengan interpretasi sebagai pertempuran di sekitar sendang.
Pemerintahan Kota Madiun memiliki akar dari sejarahnya yang kaya, mulai dari status tanah perdikan pada masa Kesultanan Mataram hingga berdirinya Kota Praja Madiun di bawah kekuasaan Hindia Belanda pada tahun 1918.
Sebelumnya, di Madiun selatan, terdapat Kerajaan Gegelang yang didirikan oleh Adipati Gugur Putra Brawijaya terakhir pada akhir pemerintahan Majapahit.
Dengan pertimbangan geografis dan ekonomis, pusat pemerintahan berpindah ke utara, ke Kutho Miring di kelurahan Demangan, lalu ke komplek Rumah Dinas Bupati Madiun.
Kota Madiun memiliki jejak sejarah yang terwujud dalam sisa peninggalan seperti barang, adat istiadat, dan lembaga-lembaga. Di antara perubahan pusat pemerintahan dari masa ke masa, kelurahan seperti Taman, Kuncen, dan Demangan memegang peranan penting dalam pergeseran geografis dan ekonomis.
Sejarahnya juga mencatat peran Bupati Madiun dalam meredam pemberontakan di wilayah sekitar. Perang Diponegoro membuka pintu bagi Belanda untuk menguasai Madiun.
Hingga dalam perjalanannya membentuk pemerintahan resmi, dan memicu masuknya kolonisasi Eropa, khususnya Belanda, yang membentuk segregasi sosial.
Penggabungan kedua kata tersebut membentuk kata "Mbediayun" yang kemudian mengalami perubahan menjadi "Madiun", dengan interpretasi sebagai pertempuran di sekitar sendang.
Sejarah Kota Madiun
Pemerintahan Kota Madiun memiliki akar dari sejarahnya yang kaya, mulai dari status tanah perdikan pada masa Kesultanan Mataram hingga berdirinya Kota Praja Madiun di bawah kekuasaan Hindia Belanda pada tahun 1918.
Sebelumnya, di Madiun selatan, terdapat Kerajaan Gegelang yang didirikan oleh Adipati Gugur Putra Brawijaya terakhir pada akhir pemerintahan Majapahit.
Dengan pertimbangan geografis dan ekonomis, pusat pemerintahan berpindah ke utara, ke Kutho Miring di kelurahan Demangan, lalu ke komplek Rumah Dinas Bupati Madiun.
Kota Madiun memiliki jejak sejarah yang terwujud dalam sisa peninggalan seperti barang, adat istiadat, dan lembaga-lembaga. Di antara perubahan pusat pemerintahan dari masa ke masa, kelurahan seperti Taman, Kuncen, dan Demangan memegang peranan penting dalam pergeseran geografis dan ekonomis.
Sejarahnya juga mencatat peran Bupati Madiun dalam meredam pemberontakan di wilayah sekitar. Perang Diponegoro membuka pintu bagi Belanda untuk menguasai Madiun.
Hingga dalam perjalanannya membentuk pemerintahan resmi, dan memicu masuknya kolonisasi Eropa, khususnya Belanda, yang membentuk segregasi sosial.
tulis komentar anda