Budidaya Ikan Banyak Digandrungi di Masa Pandemi Virus Corona
Minggu, 09 Agustus 2020 - 04:32 WIB
CIREBON - Budidaya ikan menjadi salah satu hal yang diminati selama berada di rumah, khususnya di massa pandemi COVID-19 di Kabupaten Cirebon , Jawa Barat. Usaha budidaya ikan https://www.sindonews.com/terkait/budidaya-perikanan tidak tersentuh dampak dari melemahnya aktivitas masyarakat di massa pandemic Corona atau COVID-19.
Seperti yang terlihat pada Sabtu (8/8/2020) siang, banyak masyarakat yang mencoba budidaya ikan jenis patin dan lele dengan bermodalkan ember bermuatan 80 liter air yang dipadukan dengan tanaman jenis kangkong. (Baca juga: New Normal, Warga Cirebon Gelar Resepsi Pernikahan secara Drive Thru )
Sebanyak 27 kolam ikan jenis patin dan lele milik saung inovasi Minajala Satriyo di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon ini selalu terisi penuh. Sabtu siang, panen yang dilakukan pada usia 3 bulan untuk lele dan 5 bulan untuk patin, langsung diisi kembali untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di beberapa daerah di Jawa Barat. (Baca juga: Edhy Prabowo: Sektor Budidaya Perikanan Belum Tergarap Optimal )
Meski di masa pandemi, usaha budidaya ikan ini justru mengalami peningkatan dan tak tersentuh dampak layaknya usaha lain.
Tak hanya kolam budidaya ikan yang dikenal dengan istilah pendederan, di saung inovasi milik Dedi Supriadi ini juga dilakukan budidaya dengan media ember berukuran 80 liter. Cara budidaya inilah yang saat massa pandemi ini digandrungi masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga.
Selain bisa memetik ikan untuk masak, budidaya lele dalam ember ini juga bisa dijadikan sarana untuk menanam hidroponik dengan tanaman khas seperti kangkung atau sayuran lainnya.
Pembudidaya ikan patin dan lele Dedi Supriadi mengatakan, di massa pandemi ini para pembudidaya ikan nyaris tak terpengaruh dampak dari pandemi COVID-19. Bahkan, penjualan pakan di tingkat distributor dan agen mengalami peningkatan akibat dari banyaknya warga yang berdiam di rumah mencoba cara budidaya dengan ember.
“Di saung sendiri, saya budidayakan yakni dengan cara pendederan atau panjang ikan hanya 10 centimter untuk kemudian dijual kepada pembudidaya khusus pembesaran,” kata Dedi Supriadi.
Menurut Dedi, setiap bulannya, hampir 27 kolam ikan di saung inovasi ini selalu panen secara berkala untuk didistribusikan kepada pembeli di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pangsa pasar yang tinggi dari ikan patin dan lele membuat ikan berkumis ini tidak sulit untuk dipasarkan dengan keuntungan yang menggiurkan. Bahkan dengan cara budidaya dalam ember, pembudidaya bisa memetik ikan sekaligus sayur yang ditanam.
Seperti yang terlihat pada Sabtu (8/8/2020) siang, banyak masyarakat yang mencoba budidaya ikan jenis patin dan lele dengan bermodalkan ember bermuatan 80 liter air yang dipadukan dengan tanaman jenis kangkong. (Baca juga: New Normal, Warga Cirebon Gelar Resepsi Pernikahan secara Drive Thru )
Sebanyak 27 kolam ikan jenis patin dan lele milik saung inovasi Minajala Satriyo di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon ini selalu terisi penuh. Sabtu siang, panen yang dilakukan pada usia 3 bulan untuk lele dan 5 bulan untuk patin, langsung diisi kembali untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di beberapa daerah di Jawa Barat. (Baca juga: Edhy Prabowo: Sektor Budidaya Perikanan Belum Tergarap Optimal )
Meski di masa pandemi, usaha budidaya ikan ini justru mengalami peningkatan dan tak tersentuh dampak layaknya usaha lain.
Tak hanya kolam budidaya ikan yang dikenal dengan istilah pendederan, di saung inovasi milik Dedi Supriadi ini juga dilakukan budidaya dengan media ember berukuran 80 liter. Cara budidaya inilah yang saat massa pandemi ini digandrungi masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga.
Selain bisa memetik ikan untuk masak, budidaya lele dalam ember ini juga bisa dijadikan sarana untuk menanam hidroponik dengan tanaman khas seperti kangkung atau sayuran lainnya.
Pembudidaya ikan patin dan lele Dedi Supriadi mengatakan, di massa pandemi ini para pembudidaya ikan nyaris tak terpengaruh dampak dari pandemi COVID-19. Bahkan, penjualan pakan di tingkat distributor dan agen mengalami peningkatan akibat dari banyaknya warga yang berdiam di rumah mencoba cara budidaya dengan ember.
“Di saung sendiri, saya budidayakan yakni dengan cara pendederan atau panjang ikan hanya 10 centimter untuk kemudian dijual kepada pembudidaya khusus pembesaran,” kata Dedi Supriadi.
Menurut Dedi, setiap bulannya, hampir 27 kolam ikan di saung inovasi ini selalu panen secara berkala untuk didistribusikan kepada pembeli di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pangsa pasar yang tinggi dari ikan patin dan lele membuat ikan berkumis ini tidak sulit untuk dipasarkan dengan keuntungan yang menggiurkan. Bahkan dengan cara budidaya dalam ember, pembudidaya bisa memetik ikan sekaligus sayur yang ditanam.
(nth)
tulis komentar anda