Produksi Budidaya Ikan Air Tawar di Bantul Ditarget 13.500 Ribu Ton
loading...
A
A
A
BANTUL - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul mematok target produksi hasil budidaya ikan air tawar sebanyak 13.500 ton pada tahun 2023. Berbagai upaya terus dilakukan di antaranya melalui pelatihan, pemberdayaan, hingga pengenalan teknologi sitem kocor.
Kepala DKP Bantul Istriyani mengaku cukup optimistis target produksi ikan budidaya tahun ini tercapai. Berkaca dari tahun lalu, peternak ikan air tawar di wilayah Bantul mampu menghasilkan produksi ikan sampai 13.125 ton.
”Tahun lalu target 12.740 ton, sehingga tahun ini kita targetkan produksi ikan budidaya sebanyak 13.500 ton,” kataIstriyani, Rabu (19/7/2023).
Berdasarkan jumlah produksi ikan air tawar di wilayah Bantul, paling banyak dari jenis ikan lele, kemudian disusul ikan nila, gurami, dan ikan mas. Selain ikan air tawar, DKP juga menargetkan hasil tangkapan ikan laut sebesar sebanyak 850 ton.
Istriyani menyebut meski produksi ikan budidaya cukup tinggi, namun hal tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi bagi masyarakat Bantul. Sehingga, kata dia, kebutuhan konsumsi ikan masih harus didatangkan dari luar daerah.
”Kita baru bisa menyediakan produksi ikan sekitar 46%. Sementara sisanya atau 54% masih didatangkan dari luar Bantul,” ujarnya.
Oleh karena itu hal ini, lanjutnya, bisa menjadi peluang bagi warga Bantul untuk berkecimpung dalam usaha budidaya ikan konsumsi maupun menjadi nelayan. Pihaknya berupaya mendorong adanya regenerasi nelayan.
Demikian untuk menggenjot produksi ikan budi daya juga dilakukan melalui pelatihan, pemberian bantuan kolam, benih, hingga pakannya. Kemudian juga mendorong teknologi sistem kocor untuk budi daya ikan lele.
”Sudah ada yang menggunakan teknologi sistem kocor. Atau satu kolam dengan luasan tertentu ditebar ikan banyak sehingga volume produksi ikan meningkat. Teknologi sistem kocor air mengalir terus menerus sehingga tingkat kematian minim,” tandasnya.
Kepala DKP Bantul Istriyani mengaku cukup optimistis target produksi ikan budidaya tahun ini tercapai. Berkaca dari tahun lalu, peternak ikan air tawar di wilayah Bantul mampu menghasilkan produksi ikan sampai 13.125 ton.
”Tahun lalu target 12.740 ton, sehingga tahun ini kita targetkan produksi ikan budidaya sebanyak 13.500 ton,” kataIstriyani, Rabu (19/7/2023).
Berdasarkan jumlah produksi ikan air tawar di wilayah Bantul, paling banyak dari jenis ikan lele, kemudian disusul ikan nila, gurami, dan ikan mas. Selain ikan air tawar, DKP juga menargetkan hasil tangkapan ikan laut sebesar sebanyak 850 ton.
Istriyani menyebut meski produksi ikan budidaya cukup tinggi, namun hal tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi bagi masyarakat Bantul. Sehingga, kata dia, kebutuhan konsumsi ikan masih harus didatangkan dari luar daerah.
”Kita baru bisa menyediakan produksi ikan sekitar 46%. Sementara sisanya atau 54% masih didatangkan dari luar Bantul,” ujarnya.
Oleh karena itu hal ini, lanjutnya, bisa menjadi peluang bagi warga Bantul untuk berkecimpung dalam usaha budidaya ikan konsumsi maupun menjadi nelayan. Pihaknya berupaya mendorong adanya regenerasi nelayan.
Demikian untuk menggenjot produksi ikan budi daya juga dilakukan melalui pelatihan, pemberian bantuan kolam, benih, hingga pakannya. Kemudian juga mendorong teknologi sistem kocor untuk budi daya ikan lele.
”Sudah ada yang menggunakan teknologi sistem kocor. Atau satu kolam dengan luasan tertentu ditebar ikan banyak sehingga volume produksi ikan meningkat. Teknologi sistem kocor air mengalir terus menerus sehingga tingkat kematian minim,” tandasnya.
(ams)