Lahir Anak kedua, Bobby Nasution: Saya Ingin Terus Belajar Menjadi Orangtua yang Baik

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 22:11 WIB
Nah itu dia. Kita belajar, beberapa kali baca-baca artikel ataupun konsultasi ke dokter anak ataupun penggiat atau pemerhati parenting ibu dan anak, mainan pertama anak itu harus orangtuanya. Bukan mainan dalam bentuk benda. Orangtuanya harus menemani dia main, apapun bentuk mainannya. (BACA JUGA: Pentingnya Memberikan Vaksin Lengkap untuk Perlindungan Optimal Anak)

Pegang-pegang plastik saja bisa jadi mainan baginya. Tapi, bagaimana kita menjadikannya mainan yang aman tidak digigit-gigit, tidak diletakkan di lantai karena bisa berbahaya. Hal-hal sepele seperti itu harus (dipahami) dari orangtuanya dulu. Jadi, mainan, sekolah, karakter, ilmu dia yang pertama itu harus dari orangtuanya.

Lalu kamarnya adik kira-kira nuansanya apa ya?

Kamar ya? Sampai sekarang Sedah juga masih tidur sama-sama. Tidak seperti kebiasanorang barat, anak punya kamar sendiri, tidur sendiri. Kita inikan orang timur, sampai SD mungkin masih tidur sama-sama. Kebanyakan seperti itu ya. Kami juga sama istri sudah sepakat kemarin. Tidur sama-sama, sekarang kita tidur berempat. Tapi, disediakan boks untuk ganti popok, ganti baju. Tidak ada nuansa khusus.

Netizen juga tanya ni Mas Bobby. Gimana reaksi pertama Sedah setelah punya adik, apakah cemburu atau ikut senang, atau gimana?

Pertama senang. Excaited mau mencium-cium. Namanya anak-anak, belum tahu itu. Kadang ciumnya sambil dipeluk, sambil ditekan. Namanya dia excited, dicium, dipeluk. Seperti foto yang saya posting instagram pertama, Sedah lagi gendong bantal guling. Itu sebenarnya dia pengen gendong adiknya. Cuma, dia masih umur dua tahun, masih khawatir kita.

Apalagi adiknya masih umur dua hari. Pasti dia senang. Tinggal kita sebagai orangtua mengajari: ada anak pertama, ada anak kedua, pastinya perhatian kita tidak boleh tiba-tiba langsung ke adiknya.Yang masih bayi kita perhatikan (lebih), kadang-kadang orangtua gitu. Ada anak yang masih baru lahir diperhatikan khusus. Itu yang membuat cemburu dan mental tadi dan karakternya jadi sedikit berubah lagi.

Jadi dokternya sampaikan, kalau bisa perhatiannya tetap. Sebenarnya, anak yang kecil itu perhatiannya bukan tidak full. Tapi, aktivitasnya masih kebanyakan tidur. Jadi itu sudah sangat cukup diperhatikan. Jadi dia tidak menganggap adiknya sebagai musuh baru dalam keluarga, dia tidak cemburu. Saat mamanya lagi menyusui, kita sebagai ayah menemani kakaknya.

Nanti si adik bakal memanggil apa sama Sedah? Panggil kakak, atau mbak?

Sudah, sebenarnya ini kan lagi diajarin. Kemarin itu, Sedah masih dalam posisi anak pertama kami. Di keluarga kecil ini, dia anak pertama, tapi di keluarga besar, abang sepupunya ada dua. Ada Jan Etes, Khalib abang-abangnya. Jadi dia dipanggil adik. Sejauh ini sampai sekarang masih menamai dirinya adik. Dia masih menyebutkan dirinya adik. Tapi, sudah kita ajarkan, dia manggil dirinya kakak. Karena sudah ada adik baru yang harusnya lebih tepat dikasih nama adik.Dia masih belajar lah. Kadang-kadang dia manggil dirinya adik, kadang-kadang kakak Sedah dengan logat Medannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content