Masa Pandemi COVID-19, Bisnis Jajanan Ini Justru Kinclong

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 09:21 WIB
Owner sekaligus founder NakGung, Ferry Setiawan (kanan) berbincang dengan mitra NakGung di kedai NakGung di Local Container Taman Bungkul Surabaya. FOTO : SINDOnews/Lukman Hakim
SURABAYA - Masa pandemi COVID-19 tidak mematahkan semangat pelaku usaha untuk mencari ceruk pasar. Salah satunya, Ferry Setiawan. Pebisnis kuliner itu kini tengah mengembangkan bisnis barunya , NakGung. Sebelumnya, pemuda tersebut sudah sukses bisnis ayam geprek.

Menurut Ferry, owner sekaligus founder NakGung, peluang bisnis di masa sulit sekalipun akan tetap ada. NakGung sendiri merupakan makanan ringan atau jajanan yang terbuat dari bahan dasar jagung. Kemudian dikombinasi dengan bahan-bahan lain supaya menarik selera.

"Pada masa sulit sekarang, banyak orang di-lay off (berhentikan). Jadi saya ingin membantu mereka dengan mengembangkan bisnis yang bisa menampung mereka," kata Ferry, Jumat (7/8/2020).(Baca juga : 30.000 Orang Meninggal Dunia Masuk Data Pemilih di Sumenep, Ini Kata KPU )



NakGung, imbuh Ferry merupakan bisnis kemitraan. Dirinya terbuka kepada siapapun yang berminat, yakni membuka kedai jajanan, NakGung. Dia lebih suka menyebut kemitraan dibanding waralaba atau franchise. Menurutnya, kemitraan lebih fleksibel.

"Dengan modal Rp6,5 juta, mitra kami akan mendapatkan 300 pack bahan berikut peralatan untuk memasak yang membuat mereka siap berjualan," ujarnya.

Dia menambahkan, sebelum mengajukan kemitraan, calon mitra harus mendapatkan lokasi yang strategis untuk berjualan. Dalam perhitungan pesimistis saja, omset rata-rata sebesar Rp14 juta per bulan. Dari jumlah itu, keuntungan bersih (net profit) sebesar 20 persen. Sehingga, dalam waktu tiga bulan sudah bisa balik modal.

"Selama sebulan terakhir selama masa pandemi COVID-19 ini, saya berhasil mengembangkan 40 kedai di 17 kota yang tersebar di seluruh Indonesia," terangnya.

Kota-kota itu di antaranya, Surabaya , Bangkalan, Tangerang, Samarinda, Gresik, Solo, Situbondo, Batam, Sidoarjo, Bali, Makasar, Jakarta, Madiun, Kediri, Mojekerto, Prigen dan Banjamasin.

"Kami akan terus tambah jumlah kedai kami, seperti di Surabaya ini dari sekarang 4 kedai menjadi 10 kedai. Sampai akhir tahun ini kami ada target bisa buka 500 kedai dari Sabang sampai Merauke,” katanya.(Baca juga : Normal Baru, Aliansi Pekerja Seni Gresik Keluhkan Izin Keramaian )

Sementara itu, pemilik kedai NakNug di Local Container Taman Bungkul Surabaya, Mercia Anggara mengaku respon masyarakat terhadap NakGung cukup positif sekalipun di masa pandemi COVID-19.

"Masa pandemi malah sukses. Selain offline sebanyak 40 persen kita juga melayani online 60 persen. Kami buka mulai pukul 14.00 WIB sampai jam 21.00 WIB. Dalam sehari kami mampu menjual rata-rata 20 hingga 30 cup,” kata Mercia.
(nun)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content